Upacara AB1

2.5K 122 86
                                    

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Pagi itu Suasana di lapangan sekolah  GREEN INVISIBLE sangat ramai. Murid berbaris rapi dengan tangan terangkat ke dahi. Memberi hormat pada tiang bendera setelah kain persegi berkibar sukses di atas sana. Para guru ikut serta di samping lapangan. Sang kepala sekolah tengah berdiri di depan para pelajar dengan mic sudah di tangan. Di antara ratusan murid, barisan paling belakang ada beberapa pelajar yang sedang mengeluhkan acara berlangsungnya upacara hari senin itu.

"Panas! kapan selesainya. Gue capek berdiri terus." gurutunya kesal. Tangannya mengibas leher berharap dapat menghilangkn keringat yang bercucuran. Gadis dengan nametag Taeyeon di saku kanan seragam.

"Gue laper, gak bisa jauh dari kripik kentang gue. Awas jha nanti pas balik kelas tas LV gue ilang." Satunya lagi menambahi.

Gadis jangkung bernama Sooyoung dengan lebel  orangkaya sombong tapi benci di bilang sombong itu memegangi perutnya di tengah berlangsungnya upacara.

"Huft, gara-gara bu Kim rampas hp gue, gagal deh ngVlog hari ini." Di tambah lagi.

Sunny si gadis mungil dengan profesinya sebagai Youtobers akut yang followersnya empat biji, mengumpat kesal pada wanita tua yang tengah berdiri di pinggir lapangan mengawasi para murid-muridnya.

"Holly shiit! kulit gue iritasi kena sinar matahari. Oh my!!  gue harus luluran habis ini." Ada lagi.

Tiffany gadis manja dengan penyakit alergi pada matahari dan selalu bawa payung kemana-mana itu terpaksa kepanasan karena ikut upacara.

"Bisa diem gak, nanti kita bolos." Nah satu dari gadis sekian.

Yuri  si gadis pembangkang dan suka bolos dengan nilai rangkin 2 dari urutan paling terakhir menegur para sahabatnya untuk diam.

Mereka. Lima  manusia yang sudah menjalin persahabatan dari sejak SMP sampai saat  ini tengah mengikuti upacara berlangsung di SMA GREEN INVISIBLE. Sekolah ternama di JAKARTA dengan fasilitas standard international. Semua siswa memaki dengan cara berbisik ria, di depan sana. Kepala sekolah tengah berceramah menasehati ini itu tentang peraturan siswa yang harus di taati selama menjadi pelajar. Tidak mengerti sebagaimana teriknya matahari pagi itu yang memanggang muridnya seperti cacing kepanasan.

"Sumpah, kalo sampe gue masuk rumah sakit gara-gara iritasi, gue tuntut dia." Tiffany si gadis manja, kembali melontarkan sumpah serapahnya pada Pak Kang kepala sekolah yang sedang berceramah di depan sana sampai mulut berbusa.

"Sekian terima kasih, semoga apa yang saya sampaikan hari ini dapat bermanfaat untuk kalian semua." Pak Kang mengakhiri pidatonya.

Murid-murid bernapas lega, karena setelah ini mereka akan menyerbu kantin membeli minuman demi menghilangkan dahaga.

Lima manusia yang sejak tadi berdiri paling belakang di bawah pohon dan masih mengeluh kepanasan sudah raib dari lapangan. Belum juga sampai satu detik upacara di tutup, mereka terlebih dahulu berlarian ke arah kantin.

"Akhirnya, gurun pasir di tenggorokan gue ilang juga." Taeyeon mengurut tenggorokannya sehabis meneguk minuman kalengan, lalu duduk di bangku paling pojok bersama yang lain.

Sedang Yuri, mengangkat kakinya di atas meja dan merogoh rokok dalam saku kemudian menghisapnya begitu bara api menyulut ujung rokok tersebut. Di sebelah Yuri, Tiffany sibuk memolesi lengan dan betisnya dengan sunblock. Di kirinya lagi, Sunny meminjam ponsel Yuri untuk membuka akun YouTube dan merekam ke adaan kantin. Sementara Sooyoung, ngos-ngosan habis dari kelas mengambil tas LV dan toples yang berisikan kripik kentangnya lalu ikut duduk bersama mereka.

One Last TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang