¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Yuri memanjat tembok di belakang sekolah dan turun dengan santainya. Berikutnya Tiffany juga melewati tembok yang tingginya beberapa meter mengikuti jejak Yuri. Di bawah Yuri sudah merentangkan tangannya supaya si gadis manja itu tidak jatuh.
"Cepetan woi. Nanti keburu ketahuan," ucap Taeyeon di balik tembok yang di panjati Tiffany sambil menengadah.
"Sabar napa. Payung gue nyangkut,"
"Lagian mau bolos pake bawa payung segala." Sooyoung semakin memanas-manasi.
"Kayak lo nggak bawa toples aja." Sunny menyindir.
Yuri sudah masang wajah datarnya. Tiap hari harus mendengarkan pertengkaran sahabatnya yang tidak berguna membuatnya kesal sendiri.
"Siapa di sana? " suara satpam sekolah terdengar dari kejauhan.
"Tuh kan, cepetan Tipa."
Yuri tanpa pikir panjang, menarik kaki Tiffany yang bergelantungan di tembok. Tidak perduli bagaimana gadis itu histeris karena payung yang nyangkut tadi kainnya robek.
"Nanti gue ganti. Jangan nangis." Yuri membujuk Tiffany yang sudah berkaca-kaca.
Tiffany paling tidak rela benda kesayangan sekaligus belahan jiwanya harus rusak begitu saja.
Setelah Tiffany turun dengan payung nyangkut, kini giliran Sunny yang memanjat tembok dengan menyempatkan diri ngevlog melalui ponselnya. Katanya biar followersnya tahu kalau sekarang dia lagi bolos. Brengsek emang, masih nyempetin ngvlog dalam keadaan mau kabur di jam pelajaran.
"Si matahari nyeselin banget jadi orang. Nggak lihat situasi." Sooyoung mendorong pantat Sunny dengan kayu.
Alhasil, gadis Youtubers itu jatuh menggelinding ke bawah beserta ponselnya. Dia menyerapahi Sooyoung dengan makian. Yuri dan Tiffany terbahak melihat Sunny yang rambutnya di penuhi rumput kering.
"Gelandangan guys, hahahaha."
Yuri memegang perutnya. Tiffany memukul bahu Yuri sambil ketawa saking lucunya Sunny sekarang.
"Ya udah yuk kita langsung ke studio." ajak Yuri setelah meredakan tawanya.
Sunny bangkit dan menepuk rok dan kemejanya yang kotor. Merekw Sengaja meninggalkan Sooyoung dan Taeyeon yang ke susahan memanjat tembok.
"Woi. Tungguin gue." Sooyoung berteriak. Toples dan tas Gucci di pegang kanan kiri.
Padahal kalau saja toplesnya di masukkan dalam tas tidak mungkin gadis si penyuka kentang itu kewalahan. Bodoh
"Eh, eh. Mau kemana kalian? Aku laporin sama Bu Kim." tanya Jessica yang kebetulan lewat sekaligus mengancam.
Dia mendekati mereka dengan tangan terlipat depan dada. Tatapan dingin tak suka tertuju pada mereka.
"Kamu, kamu, dan kamu. Ikut aku ke ruang BP." sembari menunjuk mereka satu persatu, Jessica berbalik badan.
"Gila aja gue ikut lo." Yuri justru berlawanan arah dengan Jessica, melanjutkan jalannya untuk bolos.
Jessica menghentikan langkahnya dan memutar tubuh dengan alis menukik sebelah.
"Udah bodoh, nakal, nggak tau diri lagi." ucap Jessica dengan dagu terangkat.
Seolah-olah ucapan itu pantas di sandang mereka ber-empat. Di mana Taeyeon yang tengah meraih tembok untuk memanjat dan belum bergabung dengan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Last Time
Random"Sekali lagi lo hina sahabat gue. Gue jamin dalam dua hari ke depan lo nyesel ber-urusan sama gue." Ancam Yuri. Setelahnya. Gadis nakal itu pergi meninggalkan Jessica yang berdiri dengan senyum sinis. "Sampai matipun aku nggak bakal ber-urusan sam...