Pecahkan saja gelas itu Ratih. Biar sekalian kita bangun dari mimpi buruk ini. Lalu, lukai abang dengan pecahan itu, biar cepat abang menjumpaiNya.Pecahkan saja gelas itu Ratih. Biar si Sulung bangun, menangis berteriak kelaparan.
Silahkan.. Silahkan saja Ratih..
Jual saja Abang, jika pasar senen menjamin surga dan neraka, ikhlas hati nasi menjadi saksi.Pecahkan saja gelas itu Ratih. Biar si Bungsu bangun lantas sembahyang. Tutup pintu depan dan jendela kiri kanan, biar si iblis tak masuk, datang menghantar beras-beras miskin.
Pecahkan saja gelas itu Ratih,. Biarkan saja gelas itu berbisik pada telinga-telinga samping gubuk reot ku, agar mereka tau sesuap nasi cukup untuk mentiadakan cinta.
Pecahkan saja gelas itu Ratih. Pelan-pelan saja, gubuk reot kita takkan hilang sekalipun bumi kembali ke rahimNya. Sekalipun keras Ratih, pendamping garuda pun tak kan perduli isak tangismu.
Pecahkan saja gelas itu Ratih. Biarkan semesta bercerita kepada Malaikat-Malaikat, betapa menderitanya kita diatas penguasa tamak nan pelit.
Pecahkan saja gelas itu Ratih. Biarkan Tuhan bangun dari tidurNya, memanggil dan menjemput kita, sekalian menghancurkan mahluk serakah itu.
Abang, gelas itu sudah aku pecahkan....
...
...
...Ali sodikin
KAMU SEDANG MEMBACA
GELAS PUISI
PoetryKumpulan puisi yang semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman. Puisi yang tidak mencantumkan nama penulis adalah karya dari bukan.pangerann (nama pena seorang penulis). Dan pada antologi puisi ini juga memuat karya dari komunitas Cangkir Inspirasi.