TUNGGU

21 2 0
                                    




Kau melangkah pergi
Jauh dari bisingnya suara rindu
Berjalan menyusuri setiap senyum yang pernah kau tempati
Ketika itu masih menggenggam hati yang satu

Sayu angin malam berhembus pelan.
Membelaiku lembut kembali pada ingatan lalu. Belaian dan senyumanmu terngiang jelas untuk tetap membelengguku.

Kaku rasanya hati, sebab akal yang terbelenggu rindu. Sumpah serapah untuk tetap setia, ternyata hanya bunyi tanpa rima dan irama.

Ku ingin engkau bukan hanya kenangan. Ku rindu kau bukan sekedar angan, pun bukan hanya pujian. Jika kau terluka nanti, kembalilah. Dan jika tak punya tempat untuk kembali, datanglah; meski hanya sebagai tamu.


..

GELAS PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang