Aku titip surat ini pada sela hujan, bisa saja ini tulisan terakhir terhadap kagumku pada dikau. Tanpa goresan pena, dan tanpa kata-kata, hanya sisa-sisa rasa yang masih ku simpan.
Itu untukmu, simpan saja meski kau tak membuka meski kau tak terbuka. Biarkan saja rasa itu lapuk dan berdebu, sampai rayap menyelinap dan menggerogoti. Simpan saja, tak usah kau jaga.
Jika perasngkamu tak baik, tinggalkan; pun jika tak ada guna untuk kau buka. Sampai rayap itu urung dan tak tega tuk menyentuh, pastikan jika kau yang pertama mengetahui makna titipanku.
Jangan sampai hujan membasahi dan mungkin bercerita kepada awan. Jangan sampai angin mengintip masuk dan bercerita kepada daun. Karena ku tau, mereka kan lenyap tak tahan melawan rasa.
Berkenanlah walau tak mengerti, bacalah walau bisu, dan lihatlah meski itu tak kau amati. Jangan memaksakan untuk mengerti, karena ku pun tak mengerti kenapa rasa ini seperti itu. Jangan bertanya, karena aku tak tau harus menjawab dengan apa.
Aku tak mengharap balasan, pun panggilan. Berbahagialah dengan perbedaan kita, antara rasa dan karsa yang tak bisa tercipta.
Ali sodikin
KAMU SEDANG MEMBACA
GELAS PUISI
PoesíaKumpulan puisi yang semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman. Puisi yang tidak mencantumkan nama penulis adalah karya dari bukan.pangerann (nama pena seorang penulis). Dan pada antologi puisi ini juga memuat karya dari komunitas Cangkir Inspirasi.