Kemarin, kau sendiri yang mengatakan,
kita bisa menjalani semua ini tanpa ada perpisahan,
tanpa harus saling meninggalkan.
Dan untuk kesekian kalinya, tak lagi saling mempertanyakan.Kemarin, kau sendiri yang membual tentang kebaikan bersama,
“Kita bisa menjalani hubungan ini walau ada orang ketiga”
katamu, meyakinkanku agar aku segera tersenyum bahagia.
Matamu yang berbinar mencoba untuk mengahasut dan membujukku agar mengatakan “Iya”.Kemesraan tempo hari seakan tak kau ingat lagi,
hati mulai berbisik untuk hengkang dan pergi,
Dan pada akhirnya, waktu tak lagi bisa diajak kompromi,
Kau meninggalkan hati yang dibiarkan sendiri.Untuk kesekian kalinya, kau biarkan hati ini dirundung nestapa,
kau biarkan raga ini meneteskan air mata,
Dan untuk kesekian kalinya,
kau biarkan aku berselimut luka.Yusri Alhaj
21 September 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
GELAS PUISI
PoetryKumpulan puisi yang semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman. Puisi yang tidak mencantumkan nama penulis adalah karya dari bukan.pangerann (nama pena seorang penulis). Dan pada antologi puisi ini juga memuat karya dari komunitas Cangkir Inspirasi.