TITIK KENANG

16 1 0
                                    




Cumbu namun tak ada lagi tawa; bahagia menjadi mimpi penghias malam. Rintik, hembus dan terik ku lalui meski sesak teringat indah masa lalu...

Dalam benak kau masih seperti dulu, namun nampak dalam angan kau seperti daun yang gugur. Kau tak akan ku lupa dan kau juga mustahil untukku raih kembali...

Kita seindah rajutan dan secemerlang jajaran bintang. Kita kisah yang berlalu, setelah malam meninggalkan rona jingga; Kala mentari mulai menghapus jejakmu...

Cepatlah berlalu...

Aku sudah cukup tertatih dalam usaha melupa. Tolong, Pergi jauh dan tenggelamlah; iringi senja dampingi hujan kembali pada penciptaNya. Dan sekarang Namaku mungkin sudah tak ada lagi dalam surat-surat pendekmu; namun ingatlah aku masih menjadi alasan kau bahagia saat itu. Ingatlah, kita pernah bertahayul dalam elegi puisi, bersendaugurau di atas kertas dan terlelap dalam rajutan kisah.

GELAS PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang