"Jaem!"
"Jaeminnn!"
"Na Jaeminnnnn!"Suara teriakkan itu membangunkan Jaemin dari lamunannya.
"Apaan sih, embul?" tanya Jaemin dengan malas kepada sahabat gembulnya itu.
"Ngelamunin apa sih daritadi? Ngelamunin si sipit ya?" goda Haechan sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Idih, ogah banget ngelamunin si sipit kampret itu." jawab Jaemin tidak terima.
"Terus, ngelamunin apa?"
"Habis istirahat nanti kan ada ulangan IPA, gue takut gak bisa. Kalau gak bisa kan nanti nilai ulangan gue ancur, dan pasti gue kena marah hyung gue yang galak itu." jawab Jaemin dengan lesu sambil menghembuskan nafas dengan kasar.
"Ya ampun kirain kenapa. Kalau gitu sih gampang caranya!" ujar Haechan dengan semangat sambil menjentikkan jarinya.
"Gimana caranya?" tanya Jaemin antusias sambil menggoyang-goyangkan tubuh gembul Haechan.
"Aduh berhenti Jaem, kepala gue pusing nih." pinta Haechan sambil memegang kepalanya dan berakting pura-pura pusing.
"Eh iya-iya, maaf ya hehe."
"Caranya gampang. Lu tinggal kerja sama aja sama si sipit, kan dia jago IPA!" ujar Haechan dengan santai sambil tersenyum bangga.
"LU GILA YA?! MASA GUE HARUS KERJA SAMA SAMA SI KAMPRET ITU?!" bentak Jaemin sambil menyentil dahi Haechan dengan lumayan keras.
"ADUH SAKIT JAEM! UDAH GUE KASIH CARA GAMPANG TAPI LU GAK MAU, YA UDAH!" balas teriak Haechan.
"YA UDAH GAK USAH TERIAK JUGA KAMPRET!"
"KAMPRET, KAMPRET GINI JUGA TEMEN LU YA KREMPENG!"
"BERISIK WOY LU BERDUA!"
Krikk..
Keduanya mau Jaemin ataupun Haechan langsung berhenti berteriak dan menengok ke sumber suara.
"Apa urusan lu sih, gak suka aja lu!" omel Jaemin kepada sumber suara tadi yang sekarang tengah berada di depan Jaemin.
Jarak antar keduanya hanyalah tinggal sebatas meja sebagai penghalang saja. Keduanya saling menatap dengan sinis, terutama Jaemin.
"Berisik tau gak sih! Teriak-teriak di kelas!" balas sang pemilik suara tadi.
"Sipit jelek dasar! Lagipula ini kan lagi istirahat, cuman ada gue sama Haechan doang di kelas, jadi gak ada yang keganggu lah!"
"Suara lu berdua kedengeran sampai depan kelas tau gak sih?!"
"Ya udah bukan urusan gue, terserah gue lah mau teriak atau kan, kan ini mulut gue juga bukan mulut lu. Dasar Jeno kampret!" ujar Jaemin dengan penuh emosi.
Katanya sih dia udah males banget buat berantem sama Jeno, tapi kenyataannya? Masih di ladenin juga kan kalau si Jeno lagi berulah.
"Iya, emang terserah gue." balas Jeno santai sambil tersenyum penuh kemenangan.
"Terserah gue, bukan terserah lu!"
"Iya, gue ya gue dan lu ya lu."
"YA UDAH TERSERAH LU AJA SIPIT SIALAN!" teriak Jaemin yang emosinya sudah tidak tertahan lagi karena menanggapi Jeno yang menurutnya menyebalkan itu.
"Ya emang terserah gue, siapa bilang terserah lu?"
"IHHHH, LU ITU YA!" teriak Jaemin sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya dan menggembungkan pipinya yang membuat siapapun yang melihatnya pasti akan merasa gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
¹lovenemy [✔️]
Fanfiction𝗡𝗢𝗠𝗜𝗡 ㅡ ❛they said that they hate each other, but they also have the another same feeling to each other. written in bahasa and harsh words ⛓️ chaestheuticc, 2O19