Kalau kalian semua berpikir bahwa Hanyoon sudah berhenti mendekati Jeno, kalian salah besar. Dia tidak akan disebut 'cabe' atau 'pho' kalau menyerah begitu saja kan?
Justru setelah Jeno menyuruhnya untuk menjauh, ia malah semakin menjadi-jadi, makin genit dan caper sama Jeno. Jaemin sudah geram melihatnya, ia ingin langsung saja menghampiri Hanyoon dan menjambak rambutnya, tapi Jaemin sadar kalau dia sama Jeno masih pdkt belum pacaran, jadi dia harus sabar dan tahan aja dulu. Ini aja si Hanyoon lagi nempel-nempel sama Jeno, padahal lagi di kelas lho. Memang sih emang lagi jam kosong, tapi ya kalau merusak citra jangan ajak-ajak Jeno, pasti yang gak tahu Hanyoon cabe sih pastinya mereka berdua pacaran gak tahu tempat.
"Jaemin! Kok lu diem aja sih si cabe deket-deket sama Jeno?!" omel Haechan yang sudah geram pada Hanyoon yang genit sama Jeno di depan matanya, dan pada Jaemin yang hanya diam saja melihat pemandangan di hadapannya.
"Jaemin! Kamu mau si Jeno diambil sama CABE?!" Yeonho ikut mengomeli Jaemin sambil menyindir perempuan di depannya, berharap yang disindir denger.
"Ya gak lah! Masa iya gue rela aja gitu Jeno sama si cabe?! Ya gak lah! Tapi gue sadar, gue masih pdkt sama Jeno, jadi siapapun berhak deket-deket sama Jeno. Kalau gue marahin dia, gue juga nanti yang malu akhirnya." jawab Jaemin lemas sambil menatap kedua sahabatnya dengan tatapan sendu.
"Jaemin, inget ya. Jeno itu hanya sayang sama lu, kalau lu diem aja kayak gini, bisa aja dia malah akhirnya sama si Hanyoon karena dia pikir lu gak cemburu atau gimana-gimana." ujar Haechan lembut sambil memeluk Jaemin.
"Yang dibilang Haechan itu bener. Ayo deh sini, kalau mau labrak si cabe aku ikut bantuin kamu! Aku kesel sendiri lihatnya, nyabe kok gak lihat-lihat tempat!" seru Yeonho sambil ikut memeluk Jaemin.
"Makasih ya guys, sekarang gue akan labrak tuh cabe. Gue udah gak peduli deh apa yang akan terjadi selanjutnya, yang jelas gue udah emosi banget lihatnya."
"Ayo lah! Kita ikut!" ujar Haechan dan Yeonho bersamaan.
Ketiga sahabat itu akhirnya menghampiri dua meja yang ada di depan mereka lalu langsung menggebrak meja itu, membuat Hanyoon dan Jeno tersentak.
"Heh cabe!" panggil Jaemin kesal pada Hanyoon.
"Apa sih Jaemin? Kok kamu jahat banget sama aku? Kok kamu manggil aku cabe sih, emang aku ada salah apa sama kamu?" ujar Hanyoon sok polos.
"Gak usah sok polos lu cabe murahan!" sentak Haechan sambil menatap sinis Hanyoon.
"Jijik banget ngomong make 'aku-kamu' kayak anak kecil yang masih polos gitu, tapi kelakuan murahan gitu udah gak ada polos-polosnya." sarkas Yeonho. Jangan kira Yeonho yang pendiam gini gak bisa marah, dia kalau udah marah kata-katanya pedes banget guys.
"Kalian ini kenapa sih?" tanya Hanyoon.
"Hanyoon! Jauh-jauh deh lu dari gue! Muak gue ih!" usir Jeno kesal ikut menyudutkan Hanyoon.
"Denger kan? Jeno aja gak mau deket-deket sama lu, jadi sekarang lu pergi aja ke temen-temen lu sana! Ups, gue lupa kalau lu gak ada temen, iyalah mana ada yang mau temenan sama cabe? Ups." ujar Jaemin sambil tersenyum penuh kemenangan.
"Ta-tapi tadi kan kamu yang minta aku temenin di sini." ujar Hanyoon tidak terima pada Jeno, Jeno hanya menatapnya dengan tatapan malas.
"Mana mau ya Jeno sama cabe kayak lu!" bentak Jaemin sambil menarik paksa Hanyoon agar cepat pergi.
"Kalian jahat banget sama aku! Hikss!" ujar Hanyoon sambil menangis dan berlari keluar kelas entah mau kemana.
"Jijik banget sok-sok nangis seolah dia yang bener disini." sarkas Yeonho sambil memutar kedua bola matanya dengan malas.
![](https://img.wattpad.com/cover/162259462-288-k789010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
¹lovenemy [✔️]
Fanfiction𝗡𝗢𝗠𝗜𝗡 ㅡ ❛they said that they hate each other, but they also have the another same feeling to each other. written in bahasa and harsh words ⛓️ chaestheuticc, 2O19