Tiga hari telah berlalu setelah kunjungan teman-teman sekelasnya. Luka-luka lebam di wajah Jeno sudah membaik, begitu juga hubungannya dengan Jaemin. Dan hari ini pun Jeno sudah bisa masuk ke sekolah seperti biasanya.
Jeno sangat senang bisa masuk ke sekolah seperti biasanya. Sebenarnya, ia sangat kukuh ingin masuk sekolah, namun dilarang oleh kedua orang tuanya karena selain keadaan wajah Jeno yang lebam-lebam, keadaan tubuhnya juga sedang buruk selama tiga hari itu. Oleh karena itu ia sangat bahagia dan semangat sudah bisa sekolah lagi.
"Jeno!" panggil seseorang yang suaranya sedikit asing di telinga Jeno.
Jeno pun menghentikan jalannya lalu berbalik menghadap sesosok laki-laki manis di belakangnya.
"Oh.. R-renjun ya?" tanya Jeno ragu-ragu.
"Iya, aku Renjun." jawabnya sambil tersenyum ramah.
Jujur, Jeno hanya pernah melihat Renjun paling banyak 3 kali selama ia bersekolah di sini. Renjun sebenarnya adalah anak yang terkenal. Ia terkenal karena sifatnya yang ramah, rajin, sopan, dan yang pastinya pintar.
"Aku dengar tiga hari yang lalu kamu sakit ya?"
"Iya."
"Sekarang udah sembuh?"
"Udah."
"Bagus deh. Oh iya pas kamu sakit ada yang badmood sama khawatir gitu loh."
"Si-siapa?"
"Inisialnya Na Jaemin, hehehe."
"Jaemin? Beneran?" tanya Jeno tidak percaya.
"Iya lah, gini-gini walau kita gak satu kelas, tapi aku tahu info-info tentang kelas kamu." ujar Renjun dengan bangga.
"Kamu tahu berita ini dari siapa?" tanya Jeno penasaran.
"Sahabat kamu tuh, si Hyunjin." jawab Renjun santai sambil menunjuk Hyunjin yang kebetulan sedang berdiri tidak jauh dari mereka.
"Oh dia. Kalau gitu makasih ya infonya." ujar Jeno sambil tersenyum ramah lalu berjalan melewati Renjun.
"Good Renjun good! Habis ini ledekkan Jeno akan pindah ke Jaemin." puji Renjun pada dirinya sambil tersenyum bangga dan berhasil mendapatkan tatapan heran dari orang-orang di sekitarnya.
---
Baru saja Jeno melangkah masuk ke kelasnya, namun teman-teman sekelasnya langsung heboh meneriaki Jaemin.
"Woy Jaemin! Jeno udah masuk tuh! Seneng dah lu!" teriak Heejin lalu disusul oleh teriakan-teriakan teman-temannya yang lain.g
"Cie Jaemin, Jenonya dah masuk tuh!"
"Peluk dong peluk!"
"Jeno! Dicariin Jaemin tuh!"
Ya, kurang lebih seperti itulah ledekan-ledekan yang diberikan teman-temannya kepada Jaemin.
Jaemin sih udah kesal sendiri. Masa masih pagi gini dia udah diledekin, kan gak seru banget. Tapi disisi lain, ia sangat senang Jeno udah masuk dan sudah sehat seperti biasanya.
"Iya, gue tahu Jeno dah masuk elah." ujar Jaemin kesal.
"Gak usah sok kesel lu kampret, seneng kan lu dia dah masuk." bisik Haechan sambil menyenggol siku Jaemin.
"Ya masa gue harus tunjukin, kan gimana banget." balas Jaemin sambil berbisik pada Haechan.
"Tsundere dasar." sarkas Haechan sambil menatap malas Jaemin.
"Hehehe."
Jeno sudah biasa diledekin gini, dulu Renjun sekarang Jaemin, nanti siapa lagi? Tapi kalau Jaemin sih Jeno gak marah, senang mah iya.
KAMU SEDANG MEMBACA
¹lovenemy [✔️]
Fanfiction𝗡𝗢𝗠𝗜𝗡 ㅡ ❛they said that they hate each other, but they also have the another same feeling to each other. written in bahasa and harsh words ⛓️ chaestheuticc, 2O19