Setelah insiden Jeno mesra-mesraan sama Anne di cafe, hubungan Jeno dan Jaemin menjadi semakin memburuk. Jaemin semakin judes, galak, dan irit ngomong kalau sama Jeno.
Sedangkan Jeno-nya sendiri? Dia mau gak peduli sama sikap Jaemin yang makin hari makin buruk sama dia, tapi dia gak bisa untuk gak peduli. Dia udah cukup setiap hari berantem dan diomelin sama Jaemin, sekarang dia gak mau kalau Jaemin jadi beneran benci sama dia.
Sekarang disinilah Jaemin berada, di halaman belakang rumahnya bersama dengan sang kakak Jaehyun.
"Jaemin, lu badmood kenapa?" tanya Jaehyun lembut.
"Gak kok, gue gak badmood." jawab Jaemin datar.
"Bohong. Kita udah janji kan agar selalu cerita tentang masalah yang sedang kita hadapi? Ayo, sekarang cerita Jaem." ujar Jaehyun sambil tersenyum lembut.
"Huft, gue emang gak bisa bohong kalau sama lu hyung," ujar Jaemin sambil sedikit terkekeh, "ok jadi lu udah tahu kan gue suka sama siapa?" sambung Jaemin lalu dibalas anggukkan oleh Jaehyun.
"Jadi gue sama dia lagi ada masalah, atau mungkin lebih tepatnya ini masalah buat gue doang." jelas Jaemin sambil tersenyum miris.
"Masalah apa? Parah gak masalahnya?" tanya Jaehyun penasaran.
"Mungkin gak menurut dia, tapi menurut gue ini parah." jawab Jaemin dengan nada sedih.
"Jadi dua hari yang lalu dia itu sok-sok ngegombalin gue gitu, terus kemarin gue atau lebih tepatnya Haechan sama Yeonho lihat dia mesra-mesraan sama cewek lain." jelas Jaemin yang tengah menahan diri agar tidak menangis.
"Hah?! Dia mau main-main sama lu atau gimana?! Coba kasih tahu gue!" ujar Jaehyun dengan emosi sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Gue juga gak tahu. Kalau dia emang niatnya bercanda aja waktu itu, gak usah ngegombal segala dan sekarang gue udah terlanjur baper dan dia ternyata begitu ke uke atau cewek lain." Jaemin gagal untuk menahan tangisnya, dan akhirnya tanpa sadar air matanya mulai menetes satu persatu.
"Lu jangan nangis. Buat apa lu nangis karena cowok sialan dan gak berguna kayak gitu?!" omel Jaehyun sambil menghapus air mata yang ada di kedua pipi adik tersayang-nya.
"Hiks, i-iya gue gak nangis lagi. Kenapa gue bisa sebodoh ini sih? Kenapa gue bisa dengan mudah baper sama dia padahal gue seharusnya tahu dia selalu kayak gitu. Kenapa?!" pekik Jaemin diakhir ucapannya.
"Nih, sekarang lu harus janji sama gue kalau lu gak akan sayang terlalu dalam sama dia setelah kejadian ini. Tapi lu juga jangan langsung nyerah gini aja, berjuang dikit. Tapi, kalau dia ngecewain lu lagi, nah baru lu harus nyerah. Lu harus janji sama gue." ujar Jaehyun sambil mengangkat jari kelingkingnya.
"Iya, gue janji." balas Jaemin sambil menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Jaehyun.
"Nah begitu dong, itu baru Jaemin gue yang kuat!" seru Jaehyun sambil merangkul dan mengelus-elus pucuk kepala Jaemin.
"Makasih ya hyung udah selalu ada disaat gue lagi butuh." ujar Jaemin sambil menyenderkan kepalanya di pundak Jaehyun.
"Ya itu sih emang tugas gue sebagai kakak yang baik dan bertanggung jawab." balas Jaehyun sambil tersenyum hingga menampilkan kedua lesung di pipinya.
"Ciee yang habis curhat. Hehehehe." ujar seseorang yang tak asing bagi kakak beradik itu.
"Eh ada Taeyongie hyung."
"Hyung ngapain ke sini?" tanya Jaehyun kepada kekasih tercinta-nya.
"Emangnya aku gak boleh ke rumah pacar sendiri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
¹lovenemy [✔️]
Fanfic𝗡𝗢𝗠𝗜𝗡 ㅡ ❛they said that they hate each other, but they also have the another same feeling to each other. written in bahasa and harsh words ⛓️ chaestheuticc, 2O19