2화

10.2K 1.2K 93
                                    

"Baiklah, kalian sudah tahu kan apa yang harus kalian kerjakan?" tanya sang guru kepada semua murid.

"Sudah pak!" jawab mereka serentak.

Sang guru pun tersenyum tipis dan sedikit menggangguk lalu berjalan menuju meja guru dan duduk di sana sambil mengerjakan tugasnya.

"Huft, semangat gue semakin menurun." gumam Jaemin sangat pelan lalu menghembuskan nafasnya dengan berat.

"Ayo kelompok 1, kumpul sini!" teriak Siyeon kepada murid-murid yang merasa masuk ke kelompok 1.

Para murid yang masuk ke kelompok satu pun menghampiri Siyeon yang sedang berdiri di bagian pojok belakang kelas, kecuali Jaemin karena ia masih mematung dan melamun di tempat duduknya tidak berniat untuk bergerak satu centi pun.

"Ayo, Jaem jangan ngelamun mulu." ujar Jeno namun tidak di tanggapi oleh Jaemin yang masih asik dengan dunianya sendiri.

Jeno yang lelah karena di abaikan oleh Jaemin pun terpaksa menarik tangan Jaemin dengan paksa dan membuat Jaemin tersadar dari lamunannya.

"Heh, lu mau ngapain?!" protes Jaemin yang kaget karena tangannya tiba-tiba ditarik oleh Jeno.

"Itu, disuruh kumpul sama Siyeon. Lu kelompok satu kan?" jelas Jeno selembut dan seramah mungkin.

"Ya bilang dong, gak usah asal narik-narik aja kan gue kaget jadinya!" omel Jaemin lalu melepas secara paksa genggaman tangan Jeno.

Jaemin pun berjalan dengan malas dan lesu menuju tempat kelompoknya sudah berkumpul. Jeno yang melihat kelakuan Jaemin hanya bisa geleng-geleng kepala sambil sedikit terkekeh.

"Ok, jadi tugas kelompok kita kan di suruh bedah hewan, nah sekarang hewan apa yang mau kita bedah dan siapa yang mau beli hewannya?" ujar Siyeon dengan tegas.

"Bedah ikan aja gimana?" usul Guanlin.

"Sebenernya ikan udah terlalu biasa, tapi kalau ayam juga ribet lagi. Ya udah ikan aja ya?" ujar Siyeon lagi dan dibalas anggukkan oleh teman-teman sekelompoknya.

"Ok, yang beli ikannya siapa?" tanya Siyeon sambil menatap satu persatu orang-orang di hadapannya.

"Jeno sama Jaemin aja!" usul Eunbi yang langsung dibalas dengan tatapan maut dari Jaemin dan Jeno.

Yang ditatap hanya cengengesan gak jelas, tapi ternyata usulnya di setujui oleh anggota kelompok lainnya dan dengan terpaksa Jeno dan Jaemin bangkit lalu pergi ke pasar untuk membeli ikan.

'Awas aja ya lu Eunbi, gue jadiin dendeng habis ini tugas selesai.' ujar Jaemin di dalam hati sambil mengepalkan kedua tangannya.

Jeno bisa melihat raut wajah kesal Jaemin, dan ia tahu persis apa penyebabnya.

"Jaem!" panggil Jeno, namun tidak ditanggapi oleh Jaemin sama sekali.

"Jaem!"
"Jaemin!"

"Apaan sih si-," namun ucapan Jaemin terpotong karena Jeno tiba-tiba mendorongnya ke sebrang jalan.

"Kuping lu budek atau gimana?! Motor daritadi udah ngelakson kok lu gak denger?!" bentak Jeno yang membuat Jaemin jadi merinding karena Jeno gak pernah marah seperti ini.

"Ya ma-maaf." balas Jaemin dengan gagap karena takut dengan Jeno bahkan menatap wajahnya saja tidak berani.

Ternyata, barusan Jeno menyelamatkan Jaemin dari motor yang hampir mau menabraknya di jalan menuju pasar tadi.

"Lain kali jangan ngelamun mulu, ini jalan ray bukan kelas atau rumah." ujar Jeno dengan nada yang sedikit lebih lembut.

"Iya-iya. Makasih ya udah mau nyelamatin tadi." balas Jaemin sambil tersenyum manis.

¹lovenemy [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang