14화

3.5K 452 78
                                    

Sekarang Jaemin sedang berada di kelas, dan ia langsung mengecek setiap sudut kelas untuk mencari petunjuk selanjutnya dari surat tersebut. Namun sayang hasilnya tetaplah nihil. Jaemin merasa sedikit putus asa karena tidak bisa menemukan petunjuk selanjutnya. Ia kemudian membuka dan membaca lagi kata demi kata yang tertulis di surat petunjuk sebelumnya.

Carilah di tiap sudut dari tempat tersebut. Jaemin terdiam dan fokus pada satu kalimat tersebut. Otaknya mulai bekerja memikirkan tentang apa yang dimaksud dengan 'sudut' disurat tersebut.

Setelah lama berpikir, Jaemin pun sepertinya bisa menemukan yang dimaksud dengan 'sudut' disurat tersebut. Kalau dalam film-film kartun, akan muncul sebuah lampu yang menyala di sebelah kepala Jaemin, tapi ya ini kan bukan di film kartun.

Jaemin langsung melihat ke bagian sudut atas kelas dan BOOM! Ia berhasil menemukan setangkai bunga mawar merah tertempel di atas sana entah ditempel menggunakan apa. Sekarang ia harus mencari cara untuk bisa mengambil bunga tersebut, haruskah ia naik kursi atau meja? Tapi memangnya apakah sampai? Mau sampai atau tidak, Jaemin akan mencobanya.

Ia mulai mendorong meja hingga pas berada di bawah sudut tempat bunga mawar itu tertempel, lalu ia mengangkat sebuah kursi dan meletakkannya di atas meja. Setelah dirasa sudah pas, Jaemin langsung naik ke atas kursi lalu berjinjit sambil berusaha mengambil bunga tersebut.

"Akh!" pekik Jaemin saat kaki kirinya tidak sengaja mundur terlalu jauh hingga ia terjatuh.

Oh sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak kepadanya, atau apakah ini semua telah direncanakan? Ya, saat Jaemin terjatuh, tiba-tiba Jeno datang dan dengan sigap ia menangkap tubuh Jaemin.

Lho kok gak sakit? batin Jaemin sambil memejamkan kedua matanya karena ia sangat ketakutan. Perlahan ia mulai membuka kedua matanya dan betapa kaget dirinya saat mengetahui bahwa Jeno menyelamatkannya.

"J-jeno?" panggil Jaemin ragu-ragu sambil terus menatap Jeno dengan tatapan tidak percaya. Yang namanya terpanggil hanya mengangguk lalu tersenyum sangat manis.

"K-kok lu bisa di sini?" tanya Jaemin malu-malu yang masih dalam posisi di gendong ala bridal style oleh Jeno.

"Emangnya kenapa? Gue tadi mau ambil duit gue yang ada di tas, eh taunya ada lu di kelas. Lu ngapain deh naik-naik kayak gini, bahaya tau."

"I-ini ada surat misterius gitu dan disurat itu gue harus cari setangkai bunga mawar merah di sudut-sudut ruangan. Tapi ternyata bunganya ada di sudut atas, jadi gue susun deh ini kursi sama meja. Ya namanya gue ceroboh, jadinya jatuh deh hehe." ujar Jaemin sambil senyum-senyum lucu.

"Ya lu kan bisa minta bantuan orang lain buat ambilin, udah tau lu gak nyampe." saran Jeno sambil menurunkan Jaemin dari gendongannya.

"Kalau minta bantuan orang buang-buang waktu, istirahat cuman sebentar jadi harus cepet gue." balas Jaemin sambil merapihkan seragam sekolahnya.

"Iya deh. Ya udah sini gue yang ambilin." ujar Jeno sambil naik ke atas meja dan sedikit berjinjit lalu ia segera mengambil bunga mawar tersebut dan memberikannya kepada Jaemin.

"Makasih ya Jeno." ujar Jaemin lembut sambil tersenyum manis dan reflek memeluk Jeno. Jeno yang tiba-tiba dipeluk hanya membeku di tempat.

Setelah melepas pelukannya, Jaemin segera berlalu keluar kelas untuk menjalankan petunjuk selanjutnya, padahal dia belum buka surat petunjuk yang ditempel di bunga mawar tersebut.

"Anjir! Mimpi apa gue semalem bisa dipeluk sama Jaemin!" pekik Jeno layaknya seorang fanboy yang bertemu dengan idolanya.

---

¹lovenemy [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang