"Woy cuy, bangun cuy!"
"Hmm"
"Bangun ege, itu Bu Irene udah on the way ke kelas kita_-" celetuk Haechan malas pada Jaemin yang masih asik tidur di kelas.
"HAH?! A-APA?! INI DI KELAS?! JADI TADI GUE CUMAN MIMPI DONG?! WHAT THE-" teriak Jaemin tiba-tiba sambil menggebrak meja dan membuat seisi kelas pun hening.
"Mimpi apaan njir?" tanya Haechan.
"Aishhh, ih gue kirain gue beneran jadian ama si sipit taunya cuman mimpi doang_- asu emang." jawab Jaemin kesal dan tidak semangat.
"HAH?! GIMANA-GIMANA? LU MIMPI JADIAN SAMA JENO?!" tanya Haechan sambil berdiri dan ikut-ikutan menggebrak meja, dan kelas pun langsung hening lagi.
"Iya." jawab Jaemin seadanya.
---
Flashback~
"Oh, Jeno kamu sudah selesai mengerjakan tugasnya?" tanya Pak Taeil kepada Jeno yang sedang mengumpulkan tugas Bahasa Indonesia di meja guru.
"Sudah pak." jawab Jeno dengan sopan.
"Cepat juga ya. Baiklah kamu bisa duduk sekarang."
"Baiklah pak. Terima kasih ya pak!" ujar Jeno sambil membungkuk lalu berjalan menuju kursinya.
"Ok murid-murid semuanya, apakah masih ada yang belum mengerjakan tugas selain Jeno?" tanya Pak Taeil pada para murid dan dengan cepat langsung dibalas 'tidak'.
"Baiklah. Selama saya memeriksa tugas kalian, kalian boleh bebas tapi jangan ada yang keluar kelas. Paham murid-murid?"
"Paham pak!"
Terbukti kan? Pak Taeil ini guru yang kurang baik gimana lagi coba, buktinya aja sekarang murid-murid boleh bebas padahal kalau mau sih dia bisa nyuruh untuk ngerjain tugas dari LKS, tapi ya emang Pak Taeil dasarnya baik jadi ya udah deh.
"Jaemin, gue mau cerita deh sama lo." ujar Haechan pada Jaemin yang baru saja ingin tidur.
"Maap gue ngantuk, curhat ama si Yeonho aja gih. Dadah~" balas Jaemin santai yang langsung dapat pukulan di lengannya Oleg Haechan.
"Iye-iye ampun nyai, sok cerita tapi si Yeonho gue panggil juga ya, kali aja saran dia ada gunanya." ujar Jaemin pasrah pada akhirnya.
"Woy lola! Ka dieu maneh!" panggil Jaemin pada Yeonho, ya tapi emang dasar Yeonho rada-rada lemot jadi ya dia gak nyaut.
"Kan gimana gak gue panggil lola. Dia itu lemot apa budek sih, heran gue ama saudara sendiri_-" gumam Jaemin kesal. Lalu Jaemin pun berjalan menghampiri Yeonho yang sedang asik menggambar.
"WOY LOLA!" teriak Jaemin tepat di telinga Yeonho. Yeonhonya? Udah mengeluarkan segala umpatan yang ia tahu.
"Sans aja dong babi_- gak usah ngegas!" omel Yeonho.
"Ya lu budek sih dari tadi gue panggil gue nyaut-nyaut_- kan kesel cogan."
"Iye-iye, kenapa lu manggil-manggil? Ngefans sama gue? Mau minta tanda tangan apa gimana?"
"Sekali lagi lu ngomong gitu, pulang-pulang lu tinggal tas aja." sarkas Jaemin yang membuat Yeonho langsung nyengir-nyengir gitu, takut dia sama maung.
"Udah ikut aja sini, si gendut mau cerita katanya. Tapi dia mau cerita ke gue sih."
"Terus ngapain narik gue bambank?!" tanya Yeonho emosi.
"Udah ngikut aja sih, otak gue lagi loading dari pagi. Nah kalau si gendut minta saran, lu aja yang kasih ya!"
"Iye-iye dah serah lu."
KAMU SEDANG MEMBACA
¹lovenemy [✔️]
Fanfiction𝗡𝗢𝗠𝗜𝗡 ㅡ ❛they said that they hate each other, but they also have the another same feeling to each other. written in bahasa and harsh words ⛓️ chaestheuticc, 2O19