Seven Prince's ✔

11; Fast

Seperti yang dikatakan Felix, Gerbang Kota Proye memiliki 4 Penjaga.

Seokjin dan Namjoon ingin masuk, Tapi kemudian dihalang sementara oleh Penjaga itu.

"Untuk apa kalian kemari?" Tanya salah satu dari mereka.

Baru saja Namjoon hendak menjawab, Seokjin menyela.

"Kami ingin melewati Kota Proye. Agar akses jalan kami tak terlalu jauh. Kami juga ingin memperbaiki senjata kami." Ucap Seokjin.

"Kemana Tujuan kalian?" Tanya mereka lagi.

"Kami adalah Pangeran di Kerajaan Bangtan. Kami harus kembali untuk menegakkan keadilan di Negeri ini. Bisa kalian lihat, Kalau Bangtan sedang dipimpin oleh sosok Raja yang ambisius, Chorus." Jelas Namjoon.

4 penjaga itu terdiam sesaat. "Lalu tunjukan bukti bahwa kalian adalah Pangeran."

Seokjin dan Namjoon mengeluarkan kalung mataharinya.

4 Penjaga itu sedikit terkejut.

"Ya, Benar. Aku bisa melihat Aura mereka, Mereka bertujuan baik. Baiklah, Silahkan masuk, Pangeran."

"Terima Kasih."

Gerbang dibuka, Memperlihatkan sebuah Kota dengan banyak Rumah Kayu disisi kanan dan kiri. Begitu ramai dan mereka memegang senjata yang beragam.

"Haha, Well ya. Keren juga." Gumam Namjoon.

Seokjin masih melihat-lihat. Ia sebenarnya mencari toko senjata khusus Pedang.

"Namjoon, Aku mau kesana dulu. Pedangku kurang tajam." Kata Seokjin.

"Hyung, Kita tak punya Koin loh." Balas Namjoon.

"Aku membawa tabunganku dari rumah tadi." Jawab Seokjin.

"Wah? Benarkah? Ada berapa banyak?"

"300 Koin."

"Astaga, Darimana kau dapatkan semua itu?"

"Aku menjual masakanku dipasar."

"Keren, Hyung."

"Ya, Baiklah. Aku kesana dulu, Kau mau kemana?"

"Aku akan mencari Toko senjata khusus Panahan."

Seokjin meraih tasnya dan memberikan 50 Koin pada Namjoon. "Itu, Untuk upah nanti."

"Terima Kasih, Hyung! Ayo kita bertemu lagi disini."

"Ok."

Mereka berdua berpisah, Masing-masing ingin senjatanya agar lebih Bagus lagi.

"Silahkan, Ada yang bisa saya bantu?" Tanya sang Pemilik Toko.

"Uhm, Saya mau mengasah pedang saya untuk lebih tajam lagi." Jawab Seokjin santai.

"Bisa saya lihat pedangnya?"

"Tentu."

Seokjin menyerahkan pedangnya. Sang pemilik toko itu melihat Pedangnya dan sedikit terkejut.

"Apa kau dari Pusat kerajaan?" Tanya dia.

Seokjin tercengang. Tapi ia kemudian mengangguk ragu. "Ya, Benar."

Pemilik toko itu tersenyum lebar. "Wah, suatu kebahagiaan bagiku ketika kau mampir ke Toko ku, Tuan."

Seokjin menggaruk tengkuknya gugup. "Ya, Haha."

"Aku melihat pedangmu yang penuh dengan lapisan emas dan corak yang begitu Indah. Aku yakin kau dari Pusat kerajaan." ucapnya sembari membawa pedang itu ke suatu alat untuk mengasahnya.