10; Find

6.1K 780 1
                                    


"Panggilkan Suga."

"Baik, Tuan."

Chorus menggeretak, Ketika sosok Suga muncul didepannya. Terlihat ada luka bergaris di Pipi kanannya.

"Lupakan pencarian Kim Namjoon. Sekarang aku ingin menghukummu karena kau telah memberikan berita palsu."

"Berita palsu seperti apa? Saya tak akan berbohong."

Chorus terkekeh merendahkan. "Kau bilang tak berbohong? Katamu Pangeran dari Raja Kim sudah musnah semua. Tapi apa? Kim Namjoon masih berkeliaran dan Kim Jungkook ada dipenjara sekarang. Itu yang kau sebut musnah?"

Suga berdecak. "Aku tak tau kalau sebagian dari mereka masih hidup."

"Dan beraninya kau menjawabku? Pengawal! Bawa dia ke penjara. Siksa dia, Agar dia tau apa kesalahan dia!"

"Baik, Tuan."

Suga pasrah ketika kedua tangannya diborgol kebelakang. Ia hanya menatap Chorus dengan mata tajamnya.

.

Lorong Penjara bawah tanah begitu pengap dan gelap. Suga meringis saat ia dibanting untuk masuk kedalam penjara.

Terlihat ada 2 Pengawal bertubuh besar dan kekar juga ikut masuk ke Penjara.

Bugh!

Suga memekik, Ia memegang perutnya yang terasa nyeri. Ia menyeka sedikit darah yang keluar dari bibirnya.

"Seharusnya kau tak berbohong."

Bugh!

"Kau sudah mendapatkan jabatan tinggi yang diberikan langsung oleh Chorus, Tapi kenapa kau mengkhianatinya?"

Dugh!

Suga memejamkan mata, Badannya sudah tak bisa digerakan. Tangannya penuh dengan darah yang keluar dari mulutnya, Hidung dan Dahinya.

Hingga satu pukulan keras di kepalanya, Ia kehilangan kesadarannya.

.

.

"Aku kenyang sekali." Kata Namjoon.

Seokjin dan Felix membereskan semua peralatan masak dan makan yang tadi digunakan.

"Apa kota Proye masih jauh?" Tanya Seokjin.

Namjoon membuka petanya lagi, "Eum, Tidak."

Seokjin tersenyum lebar. "Baiklah, Ayo cepatlah. Segera bertemu dengan saudara yang lain dan memperebutkan Bangtan kembali." Katanya semangat.

Felix tersenyum. Tapi kemudian ia terdiam sesaat. "Kurasa, Aku hanya mengantar kalian sampai sini saja. Masalahnya, Setelah Kota Proye, Aku tak tau jalannya lagi."

Namjoon dan Seokjin saling pandang dan memeluk Felix.

"Kau sudah banyak membantu, Terima Kasih! Setelah kami jadi Pangeran kembali, Aku akan memberikanmu imbalan yang setara." Kata Namjoon sembari mengelus kepala Felix.

"Terima Kasih," Kata Felix.

Setelah membereskan semua peralatan, Felix mengeluarkan Portal berwarna Ungu muda.

"Aku Pamit, Maaf aku hanya bisa mengantar kalian sampai sini saja."

Seokjin melambaikan tangan. "Tak masalah, Ini sudah lebih dari cukup. Aku juga masih mengingat jalannya kok."

Felix tersenyum dan melambaikan tangannya juga. "Sampai Jumpa nanti!"

.

.

Chorus menggenggam sebuah Kalung berlogo matahari. Ia terus menyelidiki kalung itu.

Ia terkekeh, Lalu menatap sandera yang ada dihadapannya itu.

"Bangunkan dia."

Byur!

Air dingin itu langsung mengguyur tubuh Jungkook. Segera ia terbangun dengan kaget.

"Bagaimana tidurmu? Nyenyak?"

Jungkook tak menjawabnya. Ia hanya menatap dan kemudian membelalak saat Chorus menggenggam Kalung Matahari miliknya.

"Berikan itu padaku." Katanya dingin.

Chorus tertawa keras. "Kau? Meminta ini dariku?"

Bugh!

"Kau bukan siapa-siapa disini. Hanya aku yang berhak mengatur."

Jungkook memejamkan mata, Ia berusaha sabar. Jika ia memberontak maka Chorus akan menyuruh Pengawal untuk menyiksa dia lagi.

"Omong-omong, Jungkookie."

Sialan, Nama Panggilan macam apa itu?

"Lihatlah Penjara yang ada disebrangmu itu. Disana ada seseorang yang kau kenal."

Jungkook menatap kedepan. Walau pandangannya sedikit terhalang karena ada pagar besi yang membatasi, Tapi ia bisa melihat ada Orang berambut Hijau mint diPenjara yang ada disebrangnya.

Matanya membulat sempurna. Orang yang ada didalam Penjara itu, Ia mengenalnya. Sangat.

"Yoongi-Hyung.. "

Kedua tangannya memberontak ingin dilepaskan dan segera menghampiri sosok Hyungnya itu.

"Hyung.. Yoongi-Hyung!"

Sedangkan yang dipanggil sedang tak sadarkan diri, Ia tergeletak dibawah dan beberapa Pengawal masih menendang dan memukul.

"Tidak, Jangan siksa dia! Sialan kalian! Lepaskan--Argh!"

Jungkook meringis ketika benda tajam itu menggores tubuhnya.

"Kau tau? Kau sangat berisik. Kalau kau berisik, Suga bisa terbangun."

Jungkook terkejut kembali. Siapa? Suga? Tidak, Dia Yoongi.

Jungkook kembali teringat, Ketika ia melanggar peraturan Chorus, Orang berjubah berambut hijau mint dan iris mata biru itu yang membawa dirinya kesini dan berakhir seperti ini.

Jadi.. Dia adalah Suga? Orang suruhan Chorus?

"Kau- Kau memanfaatkan Hyungku untuk melakukan Kejahatanmu itu? Keparat!"

Plak!

Tamparan begitu keras, Pipinya memerah.

"Apa barusan kau bilang? Keparat, huh?"

Chorus mengangkat kepala Jungkook dengan menarik rambutnya kasar.

"Ya, Yoongi adalah Budak bagiku. Dia hanya akan menuruti apa kataku. Tapi, Entah kenapa ia tiba-tiba membuat kebohongan? Dia sudah melunjak. Dia harus diberi Hukuman yang lebih berat."

Jungkook marah, Sangat. Nafasnya begitu tak teratur karena amarah yang ingin meledak.

"Aku berjanji akan membunuhmu dengan tanganku sendiri, Chorus. Sungguh, Aku akan membunuhmu atas Penderitaan yang dialami Hyungku!"

Chorus menatapnya tak kalah tajam. "Ingatlah sesuatu, Jungkook."

Jungkook menatapnya tajam seperti tak ketakutan.

"Suga-lah yang telah membuatmu berakhir disini. Kau ingat, bukan? Saat kau melanggar aturanku, dan dia yang membawamu kemari dan menyerahkanmu padaku agar aku bisa menghukummu."

"Lalu sebuah kebetulan yang sangat pas, Aku melihatmu menggunakan kalung emas berlogo Matahari. Itu tandanya kau adalah seorang Pangeran." Sambungnya.

"Aku yakin, Saat Suga menangkapmu waktu itu, Suga menyembunyikan Fakta bahwa kau adalah adiknya."

Jungkook meringis sakit saat Tarikan di rambutnya semakin kencang dan kepalanya kembali mendongak.

"Pada saat itupun, Kau tak tau kalau Suga adalah kakakmu."

.

.

Seven Prince's ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang