Seorang gadis tengah duduk di jendela sambil memandang terbitnya matahari, semilir angin menerpa wajahnya yang tampak damai dan tenang. ia menutup matanya perlahan mencoba merasakan betapa sejuknya angin pagi.
Perlahan pipi gadis itu terasa basah, tanpa di sadari ia menangis. Wajah yang damai dan juga tenangnya menghilang seketika. Gemuruh di dada benar benar menyakitkan. Betapa kacau ia pagi ini.
Pikirkanya sudah hanyut begitu dalam. Ia bersyukur bahwa dirinya tidak melupakan 'ingatan' ini. Tapi kenapa harus sekarang?ingatannya datang di saat yang tidak tepat."Maaf...."lirihnya pilu
Bibir kecil itu bergetar di saat kata "maaf" keluar. Remasan tangannya membuat rok yang di pakai menjadi kusut. Mata yang terpenjam adalah hal yang bisa ia lakukan untuk menahan tangis.
"hahh.. huftt bener bener deh"
Gadis itu menghela nafas. Ia harus berhenti. Dengan pelan jari jamarinya mengusap pipi untuk menghapus air mata yang sebelumnya ia tahan tapi tidak berhasil, kemudian matanya menatap langit yang terlihat biru.
"dasar bodoh..." ucapnya sambil terkekeh pelan
Jika 'dia' melihatnya kacau seperti ini, sudah pasti kepalanya tidak akan selamat.
lebih baik kabur sih.. pikirnya.
Jari kelingking yang sudah saling mengait dan menjadi sebuah perjanjian, malah ia rusak sendiri. Janji untuk tidak menangis dan menyalahkan diri sendiri, tidak bisa ia tepati.
Jika di beri kesempatan ia ingin sekali meminta untuk 'bertemu' lalu menghabiskan waktu bersama lebih banyak."Minta maaf juga..."
"ah.. keluar lagi"ucap gadis itu menyentuh pipinya
Air matanya jatuh lagi. Ia sadar kalau permohonan itu terlau besar. Sama seperti saat ketika memegang balon, lalu balon tersebut lepas dan terbang ke langit. Tentu kita tidak akan bisa menggapainya lagi, balon itu sudah tebang bebas.
"ah.. sial!"umpatnya
ia meremas roknya lagi, rasanya sangat sakit. Ia masih merasa kalau semuanya adalah kesalahannya.
"Maaf.. maaf..."lirih gadis itu ksambil terisak
🧚🧚🧚
KAMU SEDANG MEMBACA
xena✅(REVISI)
Teen Fictionkehidupan yang penuh dengan rintangan dan juga masalah, ia harus mengahadapi itu semua seorang diri, yang dulunya dia sangat bahagia menjadi berubah darstis sangat menyedihkan. ada seseorang yang selalu saja memberi semangat, ia menyukainya tetapi m...