"Dah!!" teriak lia sambil melambaikan tangannya kepada sofia yang sudah di dalam mobilnya.Lia pun berjalan menuju halte bus, ia menunggu bus datang. Tiba tiba ia melihat seseorang di seberang halte.
"Hm? Kaya kenal" gumam lia.
Apakah sofia? Tidak, itu tidak mungkin karena sofia sudah pulang.
Ia pun menyipitkan matanya, tetapi tetap tidak terlihat. Lia lupa membawa kacamata, matanya aga rabun jika melihat sesuatu yang jauh.
Kepala orang itu berbalik, seakan ia juga sedang menatapnya balik. Apakah dia benar benar sedang menatapnya? Agar tidak menimbulakan kesalahpahaman dan membuat lia malu lebih baik ia hampiri saja orang tersebut, tetapi bus terlanjur datang, lia tidak ingin ketinggalan bus.
Maka dari itu lia tidak jadi menghampirinya dan segera menaiki bus. Sosoknya lama kelamaan mulai menghilang dari pandangannya dan lia hanya bisa menatapnya dari dalam bus.
Saat sudah sampai rumah, ternyata reno sudah menunggunya di halaman dengan wajahnya yang tampak kesal.
"Lo abis mana?!"
"abis ketemuan sama sofia bang" jawab lia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Lo tau kan kita mau ke makam almarhumah tante, lo malah keluyuran. Mana gak bilang bilang!" Sesal reno
"Astagfirullah! Sorry bang gue lupa" ucap lia sambil menepuk dahinya, reno hanya menatap lia tajam.
"Aduhh bang sorry bangettt, gue lupa. maaf ya bang.." ucap lia sambil mencium punggung tangan reno.
Reno mengangguk dan lia melepaskan gengamannya.
"Untung aja kita belum pergi, karna kita semua nunggu lo" ucap reno
"Hehe.." lia menyengir lebar
Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah. Di dalam sudah ada wulan, ridwan, anto, angga, dan juga tania yang menunggu dirinya.
"Lo habis dari mana nyet?" tanya angga dengan ekspresinya yang gereget.
"Dari luar"
Angga tersenyum.
"Lo sengaja ya? Gue juga tau kalau lo habis dari luar"
"hehe" ucap lia menyengir
"Ck, malah cengar cengir lagi lo" ucap angga
"Udah ah, kita langsung berangkat aja" ucap tania melerai lia dan angga.
"Ya tuh bener kata tania, udah yu!"ucap wulan lalu ke luar dari rumah
Mereka semua pun pergi ke makam, sebelum pergi ke sana mereka membeli bunga dahulu. Di makam mereka menyiram air doa dan bunga ke kuburan tantenya, setelah itu mereka membaca al-fatihah dan juga yasin.
🧚🧚🧚
Reyhan sedang menonton televisi di ruang tamu, tiba tiba sang ayah datang dan duduk di sebelahnya.
"Kenapa pah?" tanya reyhan, ia mengalihkan pandangnya ke pada alaska.
"Papah mau ngomong?"tanya reyhan lagi.
Alaska menganguk.
"Papah ada kerjaan di bandung, aga lama di sana. Jadi mamah juga ikut, besok kita berangkatnya. kamu ikut ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
xena✅(REVISI)
Novela Juvenilkehidupan yang penuh dengan rintangan dan juga masalah, ia harus mengahadapi itu semua seorang diri, yang dulunya dia sangat bahagia menjadi berubah darstis sangat menyedihkan. ada seseorang yang selalu saja memberi semangat, ia menyukainya tetapi m...