•bira•
Mereka telah di dalam kamar mandi, dan calista menutup pintu juga menguncinnya agar tidak ada orang yang masuk ataupun menganggu mereka semua. lia menunjukan wajah jengkel ia memutar mata sambil menyilangkan kedua tangannya, walaupun sebenarnya ia belum punya rencana agar Calista dkk tidak meng-upload video tersebut.
"apa?, mau upload videonya sekarang?"tanya lia to the point
"hm.. menurut lo gimana?, lebih cepat lebih baik ya?"jawab clara tersenyum miring
"rencanannya si mau jam dua belas lagi istirahat dan anak anak lagi bosen bosennya, tapi keknya lo maunya sekarang"ujar Calista mendekatkan wajahnya
lia memutar bola matanya malas, mereka terlalu banyak basa basi mengapa tidak langsung intinya saja lagian ini sudah mau bel masuk, atau mungkin alasan mereka bukan tentang video tersebut melainkan hal lain?
"langsung aja intinya"ucap lia menatap calista tajam
"seremnyaa"ucap calista sambil tertawa diikuti oleh yang lainnya
"ga usa basa basi kalian mau ngomongin apa sama gue!!!"teriak lia, dan itu membuat clara dkk terkejut tetapi mereka semua langsung tersenyum jahat
"ga ada alasan"ujar clara santai
"hanya bersenang senang"
lia membuang nafas lelah, sudah ia duga, mereka hanya ingin mempermainkannya, tapi memang sudah menjadi pekerjaan mereka melakukan hal itu, mereka selalu tepat dalam hal bersandiwara, waktu bahkan tempat, dan kini pun pintu kamar mandi sudah di kunci dan dijaga oleh iris dan zeline
"kalau di liat liat lo sama reyhan jarang bareng lagi"ucap clara
clara menggerakan kepalanya pelan, ia sedang memberi perintah, jess dan juga kei mendekat ke arah lia setelah itu kei menahan kedua lengan lia dan jess manarik kerudungnya serta rambut yang tertutupi, lia berteriak sakit, karena tarikanya langsung kencang tidak seperti sebelumnnya, jika sebelumnnya mereka menariknya perlahan lahan
"kalau kaya gini reyhan ga bakal bantuin lo"ujar clara mendekat lalu memegang dagunya dan kemudian di hentak
"Minggir"perintah clara, dan jess menuruti
Bugh!
Clara memukul kepala lia dengan sangat keras, membuat pemilik si kepala tersebut mengerang kesakitan
"Sakit kan lo?"ucap clara tersenyum puas
Duk!
Belum puas dengan memukulnya, clara membenturkan kepala lia ke arah tembok, untung nya saja tidak berdarah tetapi ini tetap saja menyakitkan, kepalanya sangat pusing sekarang
"Udah..."rintih lia
Tidak mendengarkan, clara melanjutkan aksinya, ia menatap calista dan ia langsung mengerti apa yang di maksud, calista memberi gunting yang ia bawa, clara sudah makin berani, Lia meronta ia memiliki perasaan yang buruk, ia takut mungkin clara akan menggunting rambut atau kerudungnya, atau mungkin tidak dengan keduanya
"diem lo jangan meronta!!, jangan harap kabur dari kita, lo udah kalah!"teriak clara dengan tatapan membunuh
"Gue ga pernah kalah, tanpa lo sadari lo lah yang kalah"ujar lia menatap clara tajam, dan ia sudah tidak menggunakan kata 'ka'
"Hah!? Gue kalah?Ga mungkin, gue itu clara!! You now?! Orang orang takut sama gue"ucap clara menatap lia jengkel
"Gue tau lo clara, dan mereka takut sama lo, karena lo udah nge bully mereka, padahal mereka ga salah apa apa!!!!"teriak lia emosi
KAMU SEDANG MEMBACA
xena✅(REVISI)
Ficção Adolescentekehidupan yang penuh dengan rintangan dan juga masalah, ia harus mengahadapi itu semua seorang diri, yang dulunya dia sangat bahagia menjadi berubah darstis sangat menyedihkan. ada seseorang yang selalu saja memberi semangat, ia menyukainya tetapi m...