@biraaaa_
Berada di sebuah ruangan yang jarang sekali ia datangi adalah hal yang aneh, rasanya ia tak terbiasa berada di ruangan ini, bk adalah hal yang membuat dirinya tidak nyaman, mungkin itu yang ia akan rasakan ketika ia tidak terpuruk seperti ini, ia merasa benar karena telah melakukan keributan tersebut
Iya, lia dipanggil oleh guru bk karena membuat keributan di sekolah sebelah dan yang meberitahu adalah seorang guru dari sekolah tersebut, teman temannya ingin menunggu tetapi karena tidak di bolehkan, akhirnya yang lain di perintahkan untuk segera ke kelas masing masing kecuali dengan reyhan ia setia menunggu di depan pintu, masa bodoh jika di omeli oleh gurunya nanti.
Lia hanya duduk dan diam ketika di omeli oleh bu rosi, seakan akan yang di katakan bu rosi hanyalah angin, masuk telinga kanan dan keluar dari telinga kiri itulah yang dirasakan lia, ketika bu rosi menyadiri gelagat lia yang rasanya tidak mendengarkannya, bu rosi semakin menambahkan omelannya
"Kamu denger ibu tidak dari tadi ngomong apa!?"ujar bu rosi tegas
Lia hanya diam.
"Kenapa tidak menjawab?"
lia tetap diam
"Sudah merasa yang paling benar?!"
lia masih saja diam
"Saya guru, hormati saya!?"omel bu rosi
lia masih terus diam
"Kalau saya tanya jawab! Bukanya nge bisu ga jelas kaya gini!!?"teriak bu rosi
Bukannya takut lia hanya biasa saja, pikirannya sedang kalut, rasa menyesal yang begitu dalam seakan ada sebuah benda tajam yang menusuk ke jantungnya
"Kenapa kamu kesana sambil teriak teriak ga jelas? Memangnya kamu orang gila hah?!"tanya bu rosi menatap lia tajam
Lia diam.
"Jawab!!!"teriak bu rosi
"Percuma saya jawab bu, pasti yang akan di salahkan tetap saya bukan dia"ujar lia akhirnya bicara
"Memangnya kamu ada masalah apa sama dia?"tanya bu rosi
"Ini bukan masalah ibu, ibu tidak perlu tau"jawab lia datar
"Jelas ini jadi masalah ibu lia!"
Lia kembali diam, tetapi matanya masih lurus menatap bu rosi, memang tindakan lia itu sangat tidak sopan tetapi ini menandakan bahwa tindakan yang ia lakukan tadi adalah tindakan yang benar
"Ok kita bicarakan baik baik ya lia"ucap bu rosi pasrah
lia menghela nafas kesal ia sudah beberapa menit di dalam ruangan bk, moodnya bertambah hancur akibat ini, bu rosi terus saja mengomel dan lia selalu saja membantah setiap ucapan yang bu rosi katakan, hingga satu jam telah berlalu dan bu rosi sudah benar benar pasrah dan lelah akibat mengobrol dengan lia, lagian percuma mengobrol dengan anak yang sedang diselimuti emosi, akhirnya lia berdiri dari kursi dan pergi dari ruangan bk, walaupun tanpa persetujuan dari bu rosi tetapi bu rosi biarkan saja ia sudah sangat lelah menghadapi lia. Saat keluar dari ruangan bk lia melihat reyhan, yang sepertinya sedari tadi menunggu
"Lo dari tadi nungguin ka?"tanya lia, wajahnya terlihat suram
Reyhan mengangguk.
"Kok nunggu? Kenapa ga ke kelas aja?"tanya lia lagi
"Gapapa"jawab reyhan singkat
"Kan ga enak tadi nunggu lama, emang ga pa-"
"Ga usah banyak nanya mending lo cuci muka, muka lo jelek banget"ucap reyhan memotong ucapan lia
KAMU SEDANG MEMBACA
xena✅(REVISI)
Jugendliteraturkehidupan yang penuh dengan rintangan dan juga masalah, ia harus mengahadapi itu semua seorang diri, yang dulunya dia sangat bahagia menjadi berubah darstis sangat menyedihkan. ada seseorang yang selalu saja memberi semangat, ia menyukainya tetapi m...