Bagian dua

402 68 58
                                    

HAPPY READING!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!!

🍦

Maisya dan Razita sangat khawatir karena dari tadi Caramel belum juga siuman. Mereka berdua bingung. Mereka ingin menelfon nenek Emma, tapi mereka takut. Takut nenek Emma akan syok ketika tahu Caramel pingsan. Karena baru pertama kalinya Caramel pingsan di sekolah.

"Sya, telfon nenek Emma ngak?" tanya Razita.

"Aduh gua juga bingung." jawabnya.

Tiba-tiba saja Aldric menyahut. "Ngak usah. Kasihan kalo dikasih tahu, takutnya nanti neneknya khawatir. Biarin aja, biar kita aja yang tahu."

Maisya dan Razita hanya mengangguk saja. Toh ada benarnya juga perkataan Aldric.

"Kalian gak masuk kelas?" tanya Aldric.

"Ngak ah, mau temenin Cara aja." jawab Razita.

"Biar gue aja yang jagain, kalian masuk ke kelas aja." ujar Aldric.

"Jadi ceritanya lo ngusir kita nih?" tanya Maisya dengan tatapan tajam.

"Ngak, gue ngak ngusir kalian." jawab Aldric datar.

Ketika sedang berdebat, tiba-tiba saja mereka dikagetkan dengan suara Caramel.

"Gue dimana ini?" tanyanya sambil mencoba bangun.

"Lo di UKS. Udah tiduran aja gue tau lo masih pusing." jawab Aldric.

"Mau minum?" tanya Razita yang langsung diangguki Caramel.

Razita langsung mengambil air yang ada di atas meja. "Ini diminum pelan-pelan."

Caramel mengambil airnya dan langsung meminumnya sampai habis.

"Udah lo tiduran aja." ujar Maisya.

"Cara ngak mau pulang? Mendingan Cara istirahat aja dirumah lebih enak." ujar Razita.

"Ngak ah, lagian dirumah juga ngak ada Nenek." jawab Caramel.

"Ada gue." ujar Aldric.

Caramel menatap Aldric bingung. Tidak biasanya Aldric seperti ini.

"Tumben, Al mau ke rumah Caramel." ujar Razita.

"Suka-suka gue." ujar Aldric.

"Selow dong bambang." ujar Maisya sambil mencubit lengan Aldric. Aldric menatap Maisya tajam.

Seketika yang ada didalam ruangan itu tertawa.

"Awas mata lo copot, Al." ujar Caramel sambil terkekeh.

"Cara, pulang aja ya?" ujar Razita mengalihkan pembicaraan.

"Yaudah deh, tapi janji tungguin gue sampai Nenek pulang dari toko kue ya." ujar Caramel.

Caramel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang