Bagian tiga

249 51 26
                                        

HAPPY READING!😸

🍦

Caramel terbangun dari tidurnya. Dia melirik jam, ternyata baru jam 4 sore. Dia berjalan menuju kamar mandi. Setelah masuk, tidak lama Caramel keluar dari kamar mandi. Dia berjalan menuju ke bawah.

Tujuannya ke bawah untuk memastikan Aldric sudah pulang atau belum. Karena ketika terbangun tiba-tiba saja dia sudah di dalam kamar.

Caramel menuruni tangga dengan hati-hati. Karena kepalanya masih terasa sedikit sakit.

Ketika sudah sampai dibawah  Caramel menuju ruang tamu. Ketika sudah sampai yang dia lihat adalah Aldric yang sedang tertidur.

Caramel tersenyum. "Al, bangun udah sore."

Tidak ada jawaban dari Aldric. Caramel mendengus kesal.

"Aldric bagun ish!" sentaknya kesal sambil menggoyangkan tubuh Aldric.

Tidak lama Aldric membuka matanya.

"Iya apa sih? Orang lagi tidur juga." jawab Aldric kembali ingin tidur, tapi Caramel menjewernya.

"Aw! sakit tau, Ra!" teriaknya.

"Berisik,Al. Bangun udah jam 4. Gak mau pulang apa?" ujar Caramel.

"Hah? jam 4? Perasaan cepet amat dah." ujar Aldric polos.

"Bawel. Gak mau pulang, Al?" tanya Caramel lagi.

"Ngusir nih ceritanya?" tanyanya balik.

"Eh, engga bukan gitu ish. Kan gue nanya." Jawabnya.

"Oh."

Caramel hanya mendengus. Susah memang bicara dengan Aldric. Caramel berjalan meninggalkan Aldric. Sedangkan yang ditinggal tersenyum cerah. Karena dia bisa melanjutkan tidurnya lagi. Dasar Aldric tidak tahu malu.

"Emang dasar ya. Gue tinggal dikit aja langsung tidur." omel Caramel.

"Apa sih orang gue gak tidur." elaknya.

"Sana pulang, Al. Nanti Mama lo nyariin." ujar Caramel mulai frustasi menghadapi Aldric.

"Lo ngusir gue? Yaudah gur pulang." ujar Aldric sembari bangkit.

Caramel mendengus. "Gue gak ngusir lo, Al. Gue kan ngingetin lo pulang doang emang gak boleh?" jawab Caramel kesal.

Aldric tidak menjawab ucapan Caramel. Dia tidak ingin marah-marah di rumah Caramel. Aldric berjalan keluar begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Caramel yang melihat itu hanya menghela nafasnya pelan. Baru pertama pacaran saja sudah begini apa lagi nantinya? Caramel berjalan menuju kamarnya. Menghadapi Aldric itu harus sabar.

Caramel merebahkan tubuhnya di kasur. Lelah. Itulah yang dia rasakan. Caramel mengambil benda pipih yang ada di sebelahnya. Benda pipih itu tiba-tiba saja berbunyi. Pertanda jika ada pesan masuk.

RazitaAbilene
Ko sepi seh?

MaisyaNeika.
Mau rame lo?

Caramel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang