tunangan?!

3.3K 115 2
                                    

Seli pov

Saat sudah sampai di luar kafe, aku langsung menelpon rania.

"halo ran? " kataku, saat sudah ia angkat.
"iya sel, ada apa? " jawab rania.
"aku mau cerita ran" kataku, sedikit merengek.
"cerita apa? " tanyanya.

Tiba tiba ada suara yang mengagetkanku

"mau cerita tentang kakak kelas gw, yang gw sukain" kata kak Melvin.

Aku menengok belakang pelan pelan dan benar saja, itu kak Melvin.

"kakak kok bisa... " kataku kaget.
"udah ceritanya nanti aja, tuh makanannya udah dateng" katanya, dan langsung balik lagi ke dalem kafe.

Sedangkan aku hanya bisa melongo masih tidak menyangka, bagaimana tidak kaget dia yang tiba tiba berbicara dan gayanya yang sangat sangat menyebalkan itu, memandangku dengan wajah tanpa dosanya.

🍁🍁🍁🍁

Aku sudah kembali duduk di dekat mama, dia sedang makan nasi goreng,sambil memainkan hpnya, aku hanya memandangnya tidak suka.

"ohhh iya sel, gimana kamu disekolah" tanya mama kak Melvin tiba tiba.

Aku langsung mengalihkan perhatian menjadi ke mama ka Melvin.

"tante tau nama saya? " tanyaku heran.

"iyalah tante tau masa nama calon mantu sendiri tante ga tau" kata mama kak Melvin polos, aku hanya bisa melongo sedangkan kak Melvin tersedak nasi gorengnya.

"mama ngomolnya ngasal ya... " kata Kak Melvin.
"tante ngomolnya ngasal ya... " kataku barengan dengan kak Melvin.

"tuh kan, kalian ngomong aja uda bareng, berarti kalian jodoh" kata mamaku polos.

"mah!, apaan sih! " kataku dengan nada yang sedikit meninggi. Karna sudah kesal dengan mamaku yang ngomongnya kemana mana.

"lah emang kalian mau tunangan kok" jawab mamaku dengan santainya.

Aku melirik kak Melvin, sepertinya dia sangat bingung, aku juga karna emang ini sangat tiba2.

"mah bener? "tanya kak Melvin ke mamanya.

"iyalah bener, emng kamu kira bercanda?" jawab mama kak Melvin.

"ohh iya gk ada penolokan ya.. " kata mama kak Melvin lagi.

Kalian mau tau reaksi aku bagaimana?, seneng campur bingung, aku masih SMA kenapa udah tunangan aja, lah kak Melvin enak dia uda kelas 12,lah sedangkan aku baru kelas 10. ga adil ini namanya.

"tapi tan, ga bisa gitu lah, seli kan masih kelas 10,masa uda tunangan aja" kataku, yang masih tidak terima.

Mama ka Melvin hanya senyum saja, membalas perkataanku.

"seli Melvin kurang apa sih, ketua osis, ganteng, tinggi, baik, emm sedikit pinter sih, tapi dia ketua osis!, jadi pasti pinter, iya kan vin?" kata mama ka Melvin lagi.

"engga" jawab ka Melvin judes.

Mama ka Melvin hanya menyikut tangan ka Melvin, lalu tersenyum canggung, aku hanya berusaha untuk menyembunyikan wajah kesalku.

🍁🍁🍁🍁

"selesai ini kita jangan langsung pulang, gimana kalo kita pergi jalan jalan dulu?" tanya mama kak Melvin.

"aku capek mah" jawab kak Melvin.

"siapa yang mau ngajak kamu" jawab mama kak Melvin.

Aku gk bisa tahan tawa, jadilah aku senyum campur cekikan sedikit. Dan ka Melvin pun melirikku kesal

"ngapain kamu ketawa, kamu juga ga ikut kok" saut mamaku, yang sepertinya melihatku ngetawain kak Melvin.

"lah.. Kok gitu sih mah" kataku.

mamaku malah tidak meresponku sama sekali, dan mama langsung saja pergi dengan mama ka Melvin.

"mah..., kok!, mamah! " kataku,tidak terima.

"berisik! " kata kak Melvin.

"kalo berisik tutup kuping" kataku acuh.

"sama kakak kelas gk ada sopan santunnya" kata kak Melvin.

"lah, kaka juga sama adek kelas, gk ada senyumnya" jawabku.

Langsung saja aku pergi dari situ ninggalin dia.uda ga ada mood aku sama kaka kelas dingin kaya gitu.

"tunggu! " kata kak melvin menarik tanganku.

"apa" jawabku saat sudah berhadapan dengannya.

"yang masalah tunangan itu, kamu gk setuju kan?" tanya kak Melvin.

"mana ada yang mau tunangan sama kakak kelas sedingin kakak, kalo boleh pilih aku gak akan mau kali!" jawabku, dengan nada yang menyindir dan juga kesal, aku langsung melepaskan genggaman tangannya dan pergi dari situ.

🍁🍁🍁🍁

Saat sudah sampai dirumah rasanya badan ini pegel pegel semua, dan ternyata aku tau sekarang gimana sifat kakak kelas yang aku sukain selama ini. Dinginnya minta ampun, songong lagi.

"semoga aja aku beneran ga tunangan sama dia" kataku yang langsung menutup pintu kamarku.

Aku itu senang membaca kalau tidak menulis, Buku yang selama ini aku penuhi dengan tulisan untuk memujinya,langsung aku buang ke tong sampah.

"omong kosong" gumamku, sambil membuang buku itu ke tong sampah yang ada dikamarku.

KAKAK KELAS [ PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang