Sandiwara

5.1K 217 1
                                    

Berpura-pura tidak peduli, berpura-pura bahagia, dan berpura-pura tidak mencintai. Percayalah, itu lebih sulit dari yang kau pikirkan.

Catatan Nadhira

_Selamat Membaca_
•••

        "Rovin, kamu suka sama El?" tanya ku lagi. Ia masih diam, dengan pandangan lurus, namun ia menjawab dengan senyuman yang menyakitkan di hatiku.

     "Iya."

      DUAAAR

      Masya allah, sungguh gusti hatiku perih. Ingin rasanya aku berteriak pada laki-laki dihadapan ku, bahwa aku mencintainya. "Em Rovin... semoga kalian berdua bahagia, di dunia dan akhirat kelak." Walau berat, tapi ku harus mengatakan. Walau sakit, tapi ku harus mengihklaskan, karna ku tahu mungkin dia bukan jodoh ku.

        "Terimakasih do'anya Nadh," itu yang ku dengar dari bibirnya.

        "Yaudah aku pulang dulu, nanti ada acara pertunangan Laras." Aku pamit lalu melangkah pergi, dalam hati, ku bertanya, kenapa Rovin membuatku melayang, dan saat ku melayang-layang kenapa ia menjatuhkan ku? Langkah demi langakah aku tapaki, ada buliran air di pipi ku, bukan, ini bukan air mata, melainkan tetesan hujan yang turun dari langit. Seakan tau kesedihan ku.

       Tetesan air hujan kini sudah mengebu, membentuk hujan deras. Kini bukan air hujan lagi yang menggenang di wajah ku, melainkan air mata yang telah mencampurinya.

         "Bu guru?"

         Aku mencari sumber suara, ku lihat Kevin yang turun dari mobil. "Bu guru ngapain hujan-hujanan?" tanya Kevin.

        "Gak hujan-hujanan pak, cuman kehujanan aja," jawab ku.

         "Sama aja, yaudah ayo bu?" dia memayungi aku dan masuk ke dalam mobil. "Bu guru kedinginan ya?" aku diam, sesuatu menempel di punggungku, jaket. Ku lirik Kevin ia tersenyum sambil mulai menyetir.

       "Pak nanti basah jaketnya."

       "Gak papa, nanti bisa di keringin," ujar Kevin, aku memegang ujung jaket, terasa hangat. Lelaki di sampingku menyalakan cd, ku dengar alunan lagu yang pernah ku dengar, dan entah kenapa hati ku begitu tersayat.

Di suatu hari
Tanpa sengaja kita bertemu
Aku yang pernah terluka
Kembali mengenal cinta

      Lirik yang pernah ku dengar dan membuatku melayang, namun sekarang terdengar seperti lagu kematian.

Oh tuhan ku cinta dia
Ku sayang dia rindu dia
Inginkan dia

        Alunan lagu yang dibawakan Anji, sangat mengiris hati, namun ada lirik yang tak sama dengan yang di bawakan Rovin, yaitu dia yang dilafalkan Anji, dan dhira yang dilafalkan Rovin. Air mata yang mulanya ku bendung, kini tumpah. Ku palingkan wajah ke luar jendela pura-pura melihat hujan, malu.

        "Bu guru kenapa?" tanya Kevin.
 
        "Em... enggak pak," jawab ku, dengan wajah yang tak ingin berpaling dari hujan.

         "Menangislah, jika bebanmu terasa berat. Karna air mata adalah doa, di saat bu guru tak mampu bicara," lirih Kevin, aku tersentuh dengan kata-katanya. Di situlah tangis ku pecah, tak kuasa menahan rasa sakit yang ku rasa. Kevin menghentikan mobilnya, dia menyodorkan sapu tangan, tapi tak ku ambil karna malu.

         "Bu guru?" aku lelah. Ku ambil sapu tangan itu, lalu mengelap bulir-bulir air mata dengan sapu tangan yang ia beri. "Kau begitu baik, bahkan terlalu baik untuk di sakiti. Bu guru, janganlah kau menyia-nyiakan air matamu untuk orang yang menyia-nyiakan kamu. Tersenyumlah, aku yakin bu guru pasti sanggup untuk melaluinya."

        Kevin memalingkan wajahnya dari wajah ku, melihat ke depan, diam seperti mendengarkan percikan hujan yang menari-nari. "Janganlah bu guru terlalu mencintai seseorang, sampai bu guru melukai hati, pikiran dan raga bu guru. Dan bu guru juga jangan lupa, bahwa ada hati yang selalu terluka demi liat buguru mencintainya," lanjut Kevin.

      Aku bingung dengan kata-katanya, kenapa ia berbicara soal hati dan mencintai? "Apa maksud pak Kevin?" tanya ku.

        "Eum... maksud saya... anu... bu Nadhira, jangan sedih"

       Aku tak ingin banyak berfikir, aku membenarkan posisi duduk. Kevin terlihat kikuk, "pak?" pangil ku.

        "Ehk, em... ayo kita pulang kasian bu guru kedinginan."

💎💎💎

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa vote dan comen
Tunggu aku updet lagi ya
Maaf kalau ada kata2 typo

Nadhira [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang