Rencana Pulang

4.7K 243 24
                                    

          Rafli sudah tertidur pulas di pangkuan Nadhira. Mungkin terasa nyaman, sampe membuat Rafli puas akan nyanyiannya. Nadhira mengembalikan bayi itu kepada babysister, karna Rafli terlihat sudah tenang.

       "Ba, ini bayinya," ucap Nadhira.

         "Iya bu, makasih ya udah mau nolong saya nenangin Rafli," babysister itu tersenyum.

          "Iya, sama-sama. Kalau begitu saya permisi dulu," pamit Nadhira, ia membalikan badannya.

         Deg!

         Nadhira melihat dua sosok yang sangat di kenalnya, Rovin dan Linda.

       Kenapa aku harus ketemu mereka? Apalagi Rovin? Aku sudah tak melihatnya setahun, dan kini dia ada di hadapanku? batin Nadhira.

         "Assalamualaikum Nadhira," salam Linda, yang tak lain dan tak bukan adalah neneknya Rovin.

         "Wa... waalaikumsalam," jawabku gugup. Rovin tampak seperti memikirian sesuatu.

         "Bu Linda kenal dengan ibu ini?" tanya babysister itu, sambil menunjuk Nadhira.

         "Tentu, siapa yang tak kenak dengan guru kebanggaan Reza."

        "Iya bu, bu Nadhira ini memiliki sihir. Entah tangannya yang begitu nyaman. Sampe den Raflipun tertidur," puji babysister itu pada Nadhira. Sedangkan Nadhira hanya diam, tak tahu apa yang harus di katakannya. Melihat Rovin lidahnya seperti kelu. Ia tak bisa mencerna kata apapu, hanya bisa menyunggingkan senyum manis miliknya.

           "Oh, begitu. Ya baguslah," kata Linda.

           "Maksud ibu?" tanya Nadhira.

          "Oh tidak-tidak," jawab Linda.

         Ya jelas saya jawab tidak, toh saya tak mungkin juga bilang, kalau saya berencana menjadikanmu istri ke dua Rovin, batin Linda.

         "Rovin, apa kamu tak akan menyapa Nadhira. Dia sudah baik loh, menenangkan Rafli," ucap Linda.

           "Eee... makasih Nadh. Kenalin ini anakku, Rafli Al-Azhar. Anakku dengan El-"

          Kalimat Rovin terpotong oleh perkataan nenenknya. "Dengan wanita yang tega meninggalkan anaknya."

           "Nenek," tegur Rovin, Linda memotar bola matanya jengah.

         "Em maaf bu, Ov... Dokter Rovin, saya mau pamit pulang " pamitku.

         "Oh iya, hati-hati ya Nadhira," ucap Linda.

          Nadh, kamu masih memangiku dengan sebutan Ovin? Astagfirillah, maafkan aku Elvina, ujar Rovin dalam hati.

         "Rovin, kamu lihatkan?" tanya Linda, setelah Nadhira hilang dari pandangannya.

        "Iya."

        "Bagaimana sikap Nadhira yang membuat Rafli tenang. Nyanyiannya yang membuat Rafli terbuai. Gendongannya yang begitu nyaman. Tangannya yang lembut, membuat Rafli merasa memiliki ibu," Linda menerawang.

          "Hm."

          "Apa kau tak punya rencana?" tanya Linda.

          "Rencana apa?" Rovin heran.

           "Rencana untuk menghitbahkan wanita tadi " jawab Linda.

"Sungguh, semua rencanamu tak masuk di akal_" Rovin marah. Ia berbalik, berjalan meninggalkan Linda menuju ruangannya. Setelah sampai di ruangan, Rovin menghubungi Elvina. Ia, ingin mengetahui kabar istrinya.

         "Assalamualaikum istriku," salam Rovin, dengan nada rindu.

          "Waalaikumsalam imamku," jawab Elvina di Amerika sana.

          "Bagaimana kabarmu?" Rovin cemas.

         "Alhamdulillah, mas aku berniat untuk pulang dulu ke Indonesia. Aku ingin melihat anak kita," ucap Elvina sedih.

          "Kembalilah dengan cepat, di sini kami sudah merindukanmu."

          "Mas, terimakasih," kata Ekvina.

           "Terimakasih? Untuk apa?" tanya Rovin.

             "Terimakasih sudah menjadi imamku, aku tak punya siapa lagi di dunia ini. Selain kamu dan... Rafli. Mas, aku sudah tak punya siapa lagi selain kalian. Nenek sudah tiada, beberapa minggu setelah pernikahan kita. Ibu... hisk ibu dan ayah sudah tiada juga, mereka... hiks meninggalkanku waktu aku masih kecil. Mas... berjan... hiks berjanjilah, kau tak akan meninggalkan kuh."

            "Sttt, jangan nangis," Rovin mencoba menenangkan istrinya.

           "Bagaimana keadaan Rafli, apa dia baik-baik saja?" tanya Elvina.

            Apa aku harus berbohong? Atau jujur? Aku tak mau membuar Elvina sedih dalam pengobatannya, ucap Rovin dalam hati.

          "Mas?"

          "Eee, iya dia baik-baik saja," jawab Rovin.

          "Alhamdulillah. Kalau begitu aku tutup telponnya mas, mas baik-baik disana ya, assalamualaikum."

           "Waalaikumsalam." Rovin tersenyum, senang mendengar istrinya akan kembali.

            "Rovin?" panggil Linda.

            "Ya nek?"

             "Kamu telpon sama siapa nak?" tanya Linda sambil duduk di kursi dekat pintu.

            "Nek ada berita bagus," lapor Rovin.

           "Oh ya, apa? Apa kau bersedia menikahi Nadhira?"

           "Nek," tegur Rovin, "nenek jangan berbuat yang aneh-aneh. Lagian aku sudah beristri."

            "Oke, tapi nenek ingin cucu nenek bahagia," kata Linda tanjam.

            "Dia akan bahagia kok nek."

            "Maksudmu?" tanya Linda.

             "Elvina akan kembali," jawab Rovin sambil duduk di dekat neneknya.

            "Kenapa bisa, bukannya dia sakit. Dan..."

             Rovin memotong kalimat neneknya, "dia akan pulang nek. Dan hargai dia sebagai istri Rovin. Bukannya dulu neneklah yang menginginkanku untuk menjadi suaminya Elvina?"

           "Ya nenek tahu," ujar Linda.

            "Lantas, mengapa sekarang nenek memaksaku mempoligami?" tanya Rovin sinis.

            "Memang kenapa jika kamu mempoligami? Bukannya dalam islam diperbolehkan?" Linda balik bertanya.

            "Iya, dalam islam memang di perbolehkan. Tapi jika suami menyanggupi ke adilan. Ia adil terhadap istri pertama maupun istri ke-dua. Sang istri pertama harus ihklas, tak ada paksaan baginya. Istri ke dua juga harus sama, ia harus menghormati istri pertama, dan menjadikan istri pertama sebagai kakaknya," jelas Rovin.

           "Terus?" tanya nenek.

            "Aku belum siap, aku takut tak adil. Dan telebih lagi aku tak mau menyakiti perasaan Elvina ataupun Nadhira."

           "Ya, baiklah baiklah."

💎💎💎

Jangan lupa vote and comen. Buat semangat author... hehe😆

Terimaksih banyak sudah membaca, menunggu saya updet.

Sayang kalian

Menurut kalian Elvina pulang gak yak?

Nadhira [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang