Perpisahan Waktu SMA 1

4.9K 239 16
                                    

          Flash back on

        Nadhira berlari ke arah sosok laki-laki yang begitu dingin. Lalu dia mengumpat di belakangnya.

        "Aku punya Ardhi. Jika kalian berani macam-macam denganku, maka Ardhi tidak akan segan-segan menghajar kalian," ucap Nadhira tegas, masih dibelakang Ardhi.

          "Nadh, ayolah!" goda Beni, orang yang slalu menggoda Nadhira, dengan pasal bahwa Beni mencintai Nadhira.

           "Dengar, jika kalian terus saja menggodaku, Ardhi akan memberi pelajaran terhadap kalian!" balas Nadhira. Beni menatap mata Ardhi, dan yang ditatap juga menatap dengan tajam. Beni maju satu langkah, lalu menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

          "Ampun a!" ucap Beni lalu pergi dengan gengnya. Siapa yang berani berurusan dengan Ardhi. Ibu tirinya adalah kepala sekolah. Ardhi memiliki kemampuan bela diri yang cukup tinggi. Prestasinyapun sudah di mana-mana.

          "Wihh Ardhi keren!" ucapku.

          "Hm."

          "Makasih ya," kata Nadhira.

          "Hm."

          "Ih Ardhi," kesal Nadhira.

          "Iya, iya, sama-sama. Ayo," Ardhi menggandeng tangan Nadhira, membawanya ke tempat teman-temannya berada sekarang. Mereka sedang melaksanakan acara perpisahan, di Yogya, dan kedua insan yang saling berpegangan tangan itu ada di pantai Yogya.

             "Kalian kemana saja? Ayo makan," ucap kepala sekolah, lebih tepatnya ibu tiri Ardhi.  Kami makan siang bersama, di tepi pantai. Dengan biasa, Nadhira memperhatikan Ardhi dengan ujung mata.

           "Udah ini kita kemana?" tanya Nadhira.

          "Kita ke gua, disana banyak kristal tapi gak boleh diambil," jawab Ardhi.

          "Kok tau?"

          "Dulu, waktu aku kecil aku pernah kesana bareng bunda dan..." Ardhi menggantungkan kalimatnya.

         "Dan apa?" Nadhira penasaran.

          "Enggak."

          "Ih, nyebelin," kesal Nadhira.

          "Hehe..." Ardhi terkikik. Sore ini, begitu sejuk. Nadhira dan Ardhi mengunjungi gua. Dengan beberapa teman yang mau ikut. Hanya yang berani saja yang mau ikut. Sebenarnya sih Nadhira gak mau, tapi... dia gak mau kelihatan cengeng oleh lelaki yang kini tengah ia kagumi itu.

           Mereka menaiki kapal sedang, tak begitu besar apalagi kecil. Ardhi terus saja ada disamping Nadhira, seperti tak mau wanita itu kenapa-napa.

          "Anak-anak kalian boleh masuk, tapi jangan terlalu jauh," ucap salah satu petugas.

          "Nadh, ayo?" ajak Ardhi, saat mereka akan memasuki gua. Nadhira diam saja. Dia takut bukan main, apalagi wanita itu tak suka gelap.

             "Aku tunggu disini aja," mata Nadhira menerawang. Ardhi melangkah mendekati Nadhira, lalu berdiri dihadapan wanita itu. Jarak mereka begitu dekat, laki-laki itu menyingkirkan daun yang ada di bahu Nadhira lalu berkata.

          "Tidak akan ada apa-apa." Ardhi menyelapkan jari jemarinya pada jari jemari Nadhira, menggandengnya kedalam.

           "Dhi, aku takut," ucap Nadhira, melihat suasana gua yang gelap dan mencengkram.

         "Gak papa Nadh."

          Mereka terus berjalan masuk, sampai tiba dimana banyak kristal yang begitu bagus.

           "Wah..." ujar Nadhira kagum.

           "Cantikkan?" tanya Ardhi.

           "Iya, cantik," jawab Nadhira.

           "Kayak yang jawab."

           "Hah?"

           "Enggak-enggak." Ardhi mengiring Nadhira berjalan semakin dalam, langkah demi langkah mereka pijakan. Nadhira ataupun Ardhi tak mendengar ucapan pak petugas itu. Hari sudah mulai gelap.

           "Dhi itu apa?" tanya Nadhira.

          "Bukan apa-apa," jawab Ardhi santai. Gua semakin mencengkram, membuat Nadhira mempererat genggaman Ardhi.

          "Aaaa..." teriak Nadhira dan Ardhi secara bersama. Beberapa kelelawar menyerang mereka, membuat Nadhira melepas genggaman tangannya dari Ardhi. Lalu lari terus kedalam gue tanpa di ketauhinya.

✨✨✨

Maaf semuanya aku baru updet, soalnya aku abis PAS.

Nih yang mau tau sikap Ardhi kayak gimana. Tapi flash backnya belum of, di part selanjutnya juga masih flash back.

Jangan lupa vote and comen.

Gimana nih menurut kalian tentang Ardhi? Cocok gak?

Makasih

Salam hangat

Gina Amalia.

Nadhira [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang