07

2.6K 121 3
                                    


krystal fov.

aku merasa seperti seorang pecundang dan pengecut yang menggenggam cek senilai satu juta dolar USD. aku menemukan diriku pagi tadi terbangun seorang diri di kamar dan masih mengenakan celana dalemku seperti sebelum tertidur tadi malem. bahkan masih dengan selimut yang menutupi tubuhku. tiba tiba aku merasa bersalah sempat berpikiran yang tidak tidak pada sehun. dia bahkan tidak menyentuhku sama sekali setelah aku tertidur.

aku melirik ke samping dan menemukan ada catatan kecil di meja nakas dengan senampan sarapan yang masih hangat.

"kalau kau masih percaya padaku, aku masih menunggumu di seoul. semalamat pagi jungie (dari oh sehun)"

aku merasa buruk pagi ini bukan karna kejadian semalem tapi karna tindakanku yang begitu pengecut. aku tidak seharusnya mengambil uang ini. aku bahkan tidak melakukan apapun untuknya. seandainya aku menyerahkan tubuhku semalam, itu akan lebih baik namun kenyataannya aku tidak bisa, aku tidak cukup percaya pada diriku sendiri. aku selalu merasa terancam dan takut di sakiti lagi.

saat ini yang kupikirkan lebih kepada oh sehun. bagaimana bisa ia tetap memberiku cek ini, sementara aku tidak memberikan apapun padanya. semua rasa bersalah ini membuat kepalaku pusing. aku akan meminta pendapat jinri nanti.

setelah memasukkan enam digit angka yang menjadi kombinasi pasword apartementku, aku segera masuk dan ingin segera bergelung di balik selimut lagi.

aku terhenti saat kakiku menapak di depan kamar jinri sementara kamarku berada di sampingnya. ada sesuatu yang mengusik perhatianku, aku mendengar suara aneh dari dalam, bunyi yang cukup di pahami orang dewasa. suara desahan jinri bersahutan dengan suara desahan seorang namja.

aku melangkah semakin mendekat dan mendapati diriku berada di depan pintunya yang sedikit terbuka. celah yang cukup untuk aku melihat segala peristiwa yang ada di dalam kamar itu. jantungku terasa berdenyut kencang saat mataku menangkap adegan privat itu. aku meyakinkan diriku sendiri bahwa aku tidak mengintip hanya kebetulan lewat, tergangu oleh suara desahan mereka dan kebodohan jinri membiarkan pintunya terbuka.

gila. namja itu terus menggenjot tubuh polos jinri yang sudah terlihat lemas. aku rasa mereka melakukannya dalem waktu yang cukup lama. tiba tiba ada sesuatu yang menyentak batinku, bukankah aku juga akan sama seperti jinri jika tadi malem sehun tidak menghentikannya. dan setelah mendapat kepuasan, sang namja akan pergi tanpa perduli pada perasaan seorang yeoja. mereka hanya memikirkan kesengannya sendiri, mereka tidak tau jika itu sangat menyakitkan. para namja memang brengsek.

dengan membawa rasa benci yang membuncah di dadaku, aku berlari kekamarku sendiri sengaja menutup pintunya dengan kasar, agar pasangan itu sadar akan keberadaanku.

sekarang aku sendiri, duduk diam di tempat tidurku. aku kembali mengeluarkan cek senilai satu juta USD dari saku mantelku. sejujurnya aku merasa belum yakin dengan keputusanku ini, tapi aku tidak memiliki pilihan lain. aku tidak bisa membiarkan eomma merendahkan dirinya di hadapan namja brengsek itu.

"aku akan mengembalikan uang ini lagi nanti. anggap saja aku sedang meminjamnya dari oh sehun" gumamku berusaha meyakinkan diri sendiri. lalu mengambil ponsel dan langsung menghubungi eomma.

"eomma"

"eoh. krystal-ya " eomma menjawab pada dering ketiga.

"aku menelpon untuk mengehentikan eomma meminta bantuan pada orang itu"

"ne, apa maksudmu? krystal eomma tau kau sangat membencinya, eomma juga tapi tidak ada jalan lain lagi yang bisa eomma lakukan. miannata"

"ani, aku sudah mendapatkan uangnya" aku mengatakannya setelah menarik napas dalam dalam.

CRAZY IN LOVE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang