17. SMA

235 33 145
                                    

"Tenang! Persahabatan kita nggak akan pudar, meskipun kita beda kelas."

Vote sayang vote:)
Aku cantik, makasih:)

******

Hari ini langit begitu cerah, secerah wajah seorang gadis yang kini sedang berjalan bersama tiga sahabatnya menuju sebuah tempat yang sudah mereka sepakati bersama tiga cowok curut.

Ify, Ayu, Livia, dan Ayii, sudah tidak sabar ingin merasakan kelas mereka setelah tiga hari lalu dipusingkan oleh MOS peserta didik baru.

"Fy, kira-kira, kita bakal sekelas lagi gak, ya?" tanya Ayu pada Ify.

"Gak tau deh, Yu. Tapi kalo misalkan kita berempat gak sekelas lagi, lo pada jangan ninggalin gue, ya! Awas aja!"

"Yaelah, Fy... Omongan lo kayak kita bakal kemana aja. Pisah kelas bukan berarti beda sekolah, Ify sayang," sahut Livia.

"Janji, ya? Kalau kita pisah kelas, pas istirahat kita harus tetep sama-sama. Janji?" celetuk Ayii seraya mengangkat jari kelingkingnya.

"Janji!" kata mereka serempak. Lalu saling mengaitkan jari kelingking mereka masing-masing.

"Eh, iya. Dean dkk udah nyampe taman apa belum, ya?"

"Pasti udahlah. Kan kita janjiannya jam enam. Lah, sekarang malah udah jam enam lewat lima. Lo sih, Fy! Lelet!"

"Enak aja! Salah Ayii lah, siapa suruh mandinya lama banget?"

Karena hari ini adalah hari pertama mereka duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, jadi, mereka berempat memutuskan untuk tidur semalaman di rumah Ify. Mereka juga sudah menyiapkan keperluan sekolah masing-masing.

"Lah, kok gue! Livia tuh, segala BAB pagi-pagi. Ya jadi, waktu mandi gue kepotong." Ayii memberi pembelaan.

"Kenapa ja---"

"Udah, ih. Kalo kalian debat mulu, kapan nyampe ke tamannya coba? Kasian trio macan udah lumutan nungguin kita." Ayu pun melerai pertengkaran mereka. Dan trio macan yang dimaksud Ayu adalah Dean, Deo, dan Doran.

Yang lain pun mendengus, membenarkan ucapan Ayu. Akhirnya, mereka bertiga yang tadinya saling salah-salahan langsung saling meminta maaf.

Tak lama, mereka pun sampai di taman, dan benar kata Ayu, ketiga cowok itu sudah berada di sana. Dean dengan posisi bersandar di motor sportnya. Sementara Deo dan Doran sedang asik melihat-lihat bunga.

Mereka berdua sampai tidak sadar, kalau keempat gadis yang sedari tadi mereka tunggu sudah tiba.

"Lama ya, De?" tanya Ify hati-hati pada Dean.

"Nggak kok, cuma lima menit."

"Ya udah, yuk berangkat. Kita udah mau telat nih!"

"Tunggu dulu. Kalo lo cuma bawa motor, terus kita-kita naik apa? Ngesot?" Livia menyelak.

"Lah, iya, ya. Terus Deo sama Doran mana?"

Dean mengarahkan jari telunjuknya ke tempat di mana terdapat dua orang cowok yang sedang sibuk memainkan bunga-bunga.

"Noh, si gila, noh."

MASK LOVE [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang