11 Januari 2018.Hati-hatilah dengan tindakan dan perkataanmu. Mereka tajam seperti pedang dan menyakiti seperti gunting.
Kamu memang pandai merebut perhatianku, tapi apa kelihaianmu itu hanya kau praktekkan padaku?
Di sisimu senyum dan kesakitan rutin datang bergantian. Dalam sekejap kau bisa membuatku tersenyum, tapi tak butuh waktu yang lama juga kau membuatku kembali terdiam.
Kembali hanyut dalam kesakitan. Kembali mengelus dada karena perilakumu yang menyakitkan.
❝Lihat ke belakang, arah jam 12.❞ bisik teman Airin yang sedang menyesap kopinya.
Airin lantas menolehkan kepalanya dan mendapati seorang pria yang sedang menatapnya dengan intens.
Mata mereka saling bertemu, untuk pertama kalinya akhirnya gadis itu mengakui keberadaan Jaemin dengan tatapannya.
Ia kira Airin akan langsung menghadap ke depan dengan angkuh karena tidak mengenalnya. Namun sebaliknya, gadis itu malah membentuk lengkungan manis dengan mata seperti bulan sabit.
Jaemin terhipnotis dan tidak sadar kalau dirinya ikut tersenyum.
Padahal Jaemin sudah lupa kapan terakhir kali dia tersenyum.
Namun Jaemin segera tersadar dari euphoria singkatnya itu. Karena seorang pria tiba-tiba datang menghampiri meja kedua gadis itu.
Ia menatap Airin nyalang saat melihat gadis itu menyambut kehadiran Mark Lee dengan senyuman yang sama dan tingkat kemanisan yang sama.
Menjijikkan.
Seharusnya senyuman itu hanya ditujukan untuknya. Senyum Airin adalah miliknya. Airin miliknya. Semua yang ada pada Airin adalah kepunyaannya dan sudah menjadi hak miliknya.
Meskipun hal seperti itu terdengar gila dan tak masuk di akal. Tapi jujur saja, segala sesuatu yang berhubungan dengan Airin akan membuatnya tergila-gila dan terobsesi.
Hal itu wajar.
Cinta sudah seharusnya seperti itu kan?
Kedepannya, Jaemin harus merencanakan sesuatu yang lebih hebat. Misalnya, meletakkan kamera di apartement Airin. Atau mungkin, menarik Airin ke dalam apartementnya lalu menghabiskan waktu bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION.
Historia Corta[ON HOLD] this is how obsession destroys love. 𝓳𝓲𝓶𝓭𝓸𝓸𝓷𝓰𝓲𝓮, 𝓮𝓼𝓽. '¹⁸