Airin pikir Jaemin terkena bipolar atau semacamnya. Bahkan dia kira dia sedang bermimpi.Ternyata tidak.
Semuanya nyata. Jaemin benar-benar mengajaknya keluar untuk pertama kalinya. Apakah ini artinya Jaemin mulai memberikannya kebebasan?
Tentu tidak.
Jaemin melakukannya karena hari ini adalah hari spesialnya.
Hari ulang tahunnya yang pertama kali ia rayakan karena keberadaan gadis itu yang selama ini ada di sisinya.
❝Udah siap?❞ tanya Jaemin dan Airin mengangguk. Sebenarnya pakaian Airin cukup simple mengingat dia tak tahu akan kemanakah Jaemin mengajaknya pergi.
Seolah-olah tahu apa yang menjadi pikiran gadis itu. Jaemin berkata, ❝Kita ke supermarket.❞
A-ah, salahkah Airin apabila dia sudah mengharapkan hal yang lebih?
Jaemin menangkap raut kecewa gadis itu. Tapi beberapa detik kemudian Airin menarik sudut bibirnya membentuk senyuman manis yang Jaemin sukai.
Airin pikir, Jaemin akan mengajaknya ke suatu tempat dimana Airin akhirnya bisa menghirup udara bebas.
Tapi rupanya hanya supermarket. Untunglah dia tidak salah kostum.
Beberapa ide sempat terlintas di otaknya untuk memanfaatkan kesempatannya keluar rumah.
Haruskah dia kabur saat Jaemin lengah?
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION.
Historia Corta[ON HOLD] this is how obsession destroys love. 𝓳𝓲𝓶𝓭𝓸𝓸𝓷𝓰𝓲𝓮, 𝓮𝓼𝓽. '¹⁸