05

5.2K 420 18
                                    




05. Heart is Hurt


Daegu, 2008

Sehun berjalan berdampingan bersama seorang gadis cantik seusianya melewati jalanan pinggiran kota sambil berbincang, mereka masih mengenakan seragam sekolah setelah melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan bimbingan belajar untuk menghadapi Ujian Akhir Nasional dan Ujian Masuk Universitas pada pertengahan tahun ini.

Cuaca saat itu masih terasa dingin, musim semi yang baru saja disambut oleh seluruh penduduk Korea Selatan terasa lebih singkat daripada biasanya, Sehun kemudian melepas outer yang dikenakannya dan memberikannya pada gadis disampingnya.

"Terimakasih..." Ujarnya sambil tersenyum manis, Sehun mengangguk dan tersenyum tipis. Boleh dikatakan jika hubungan Sehun dengan gadis itu lebih dari sekedar teman, mungkin karena memiliki background hidup yang sama, yakni sama sama korban perceraian orangtua dan hidup terpisah dari Ibunya, keduanya menjadi sangat akrab dan memiliki ikatan batin yang tidak bisa oranglain pahami.

"Cepat pakai, cuaca semakin dingin tahu... kau tidak boleh sakit Seol" ujar Sehun sedikit memakasa, gadis yang dipanggil Seol tersebut terkekeh dan memasangkan outer pada tubuhnya.

"Hmm, sudah kupakai. Ayo kita lanjutkan jalannya" gadis itu menarik lengan Sehun dan keduanya kembali berjalan seperti awalnya, tapi... Sehun kemudian menghentikan langkahnya membuat Seol menaikkan sebelah alis bingung.

"Kenapa Hun?"

"Kita pulang naik taksi. Jalanan disini sangat bahaya. Aku dengar banyak penguntit dan mereka menculik beberapa orang untuk dijual organnya" ujar Sehun sedikit takut, wajah Sehun saat bicara demikian sangat menggemaskan membuat gadis yang bersamanya tertawa kecil.

"Ya ampun. Ini kan baru pukul 10 malam. Lagipula, aku kan bersamamu. Aku lapar, apa sebaiknya kita membeli jajanan dulu untuk dimakan diperjalanan? Ayo. Besok kan hari sabtu, adik dan kakakku akan datang dari Seoul. Aku tidak bisa berjalan-jalan kalau ada mereka. Ya?" ujar gadis itu ceria.

Sehun terlihat berpikir, benar juga sih, lagipula sepertinya akan aman jika melewati jalanan yang menurut kabar sangat rawan jika dilewati setiap pukul 10 malam.

"Baiklah Nona Kim Seolhyun. Kita pergi sekarang"

Seolhyun tersenyum "ASIK... menyenangkan sekali bisa bersahabat denganmu, kachaaa!"

"oh iya ngomong-ngomong adik dan kakakmu mengapa tidak tinggal di daegu juga?"

Seolhyun terdiam, senyum gadis itu berubah menjadi ekspresi mendung yang segera Sehun tangkap sebagai perasaan tak suka. Sehun langsung mengatupkan bibirnya dan tidak berniat membahasnya lagi.

"Maaf, aku tak bermaksud demikian" ralat Sehun cepat-cepat.

"Mereka tinggal bersama Ibu, dan aku tinggal bersama Ayah di Daegu. Kamu tahu kan, ayah –ku tidak bisa mengerti keadaan Ibu, makanya mereka bercerai dan ayah bersikeras ingin membawa semua anaknya. Tapi Kakak pertamaku adalah seorang laki-laki, dia merasa perlu bertanggungjawab untuk mengurus ibu, sementara adikku itu perempuan, dia masih sangat bergantung pada Ibu, dia masih duduk dibangku SMP Sekarang... hanya aku yang dapat bertahan dengan Ayah."

Sehun mengangguk paham "hm, aku mengerti perasaanmu. Maaf ya, sudah membuatmu cerita semuanya"

"Tidak apa apa.. lagipula, aku senang tinggal di daegu, aku kan jadi bisa berteman denganmu" jawab Seolhyun kembali pada ekspresi ceria yang Sehun sukai.

AWSEHUN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang