Sehun kini tengah bersama ibunya, setelah setahun lebih dirinya tak pulang ke rumah dan hanya menghubungi ibunya dengan obrolan singkat lewat telepon tentu saja Sehun merasa canggung saat kembali berbincang dengan Ibunya. Bukan karena Sehun merasa benci pada Ibunya sehingga pria itu menjaga jarak, hanya saja Sehun merasa tidak ada kedekatan yang berarti saat bersama Ibunya. Ibunya terasa seperti orang asing, dan Sehun merasa tak nyaman setiap ia dihadapkan dengan ibunya begini.
Maka seperti inilah sekarang, hanya Ibunya yang terus bicara sendiri sambil menasihati anak tunggalnya.
"sudah berapa bulan kandungan kekasihmu itu?" tanya Nyonya Oh, Sehun menghela nafasnya lega namun juga bingung, Jennie sama sekali tidak hamil mana mungkin Sehun dapat mengarang tentang kehamilan disaat dirinya tak pandai berbohong.
"Ibu bisa menanyakan langsung padanya, yang jelas... aku sangat bahagia dan senang karena sebentar lagi akan menjadi seorang Ayah" jawab Sehun cepat, wajahnya menjadi kaku karena berbohong.
Nyonya Oh mendesah pelan, bingung sekaligus malu, dirinya sangat ingin marah tapi dengan marah tentu tidak akan mengubah keadaan. Kekasih Sehun yang bernama Jennie Kim itu telah berbadan dua dan mengandung cucunya.
"ibu tak yakin dapat berbicara dengannya, setelah dia merebut mu dariku."
Sehun terkekeh "Jennie adalah gadis yang sangat hebat, dia pintar dan baik bu. Dia sangat lembut, dia memiliki segalanya untuk aku banggakan"
"Sejeong kurang apa?!" ujar ibunya lirih dengan nada meninggi.
Sehun menatap tak suka "Bu, Sejeong adalah Sejeong... kami tidak pernah berniat memiliki hubungan satu sama lain, dia temanku."
"tapi Sejeong tidak murahan seperti kekasihmu. Dia punya kehormatan sehingga bisa menjaga diri untuk tidak mengandung saat kalian belum menikah!"
"IBU!" bentak Sehun marah.
Jennie yang ada di ruangan lain tentu dapat mendengar bentakan Sehun pada Ibunya, namun Jennie tak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan. Sudah pasti Jennie masih begitu tegang berada di rumah itu.
Nyonya Oh mendelik, dia ingin marah karena kekecewaan masih mengganjal di dadanya. Dia masih tak terima, entah kapan dia bisa menerima Jennie sebagai kekasih Sehun. Sehun puteranya yang sempurna.
"tolong jaga perkataan Ibu. Sebenarnya aku enggan datang kemari, tetapi Jennie memaksaku, ia juga yang mengajakku. Ibu mungkin tetap tidak akan menyukai Jennie meskipun aku menyebutkan seribu kebaikannya. Karena ibu hanya ingin membandingkan apa yang ibu sukai dengan apa yang telah menjadi milikku"
"untuk kali ini... biarkan aku memilih jalan hidupku, bu. Aku menyayangi Jennie, dan kami akan tetap bersama.. dengan atau tanpa persetujuan Ibu" ujar Sehun tegas, lantas Nyonya Oh terduduk lemas diatas tempat tidurnya yang empuk. Sehun berkali kali meremas rambut tebalnya karena merasa pening, ia juga merasa bersalah karena sudah begitu kasar berbicara pada Ibunya. Tapi tentu ini adalah satu-satunya cara untuk membuat Nyonya kepala batu itu bisa sedikit mengalah.
"baiklah... ibu akan mencoba menerimanya" Nyonya Oh bicara dengan lirih, berat hati untuk mengeluarkan kalimat itu.
"terimakasih... kalau begitu, kami akan pulang sekarang. Jennie sepertinya tidak bisa tidur disini. Oppa nya akan mencarinya"
"Tidak!" tolak Nyonya Oh sembari mengait tangan Sehun ketika anaknya tersebut hendak pergi.
Sehun menatap lengannya yang dipegang sang ibu dengan bingung "mengapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AWSEHUN✔
Romance21+ AWSEHUN! Sehun merupakan seorang aktor papan atas yang tidak pernah terkena skandal apapun, nama baiknya selalu bersih dan diisi dengan beragam prestasi menakjubkan. salah satu kelemahan Sehun adalah ia merasa bahwa dirinya mengalami sebuah pe...