06

4.6K 432 26
                                    


  Ini Jennie Sehun moment semua. Wkwk, anggap aja aku bayar hutang karena jarang sekali update cerita ini, sempatkan untuk komentar yaa gurls.. dan berikan vote.  




 It's Hurts, but I am Okay.





Jennie berusaha keras untuk terus berontak dibawah tindihan tubuh Taeyong, gadis itu sudah berpeluh dingin dan wajahnya benar-benar berantakan dan kacau, pakaiannya sudah terkoyak dan robek dibeberapa bagian akibat perbuatan bejat mantan pacarnya 10 menit yang lalu.

Jennie memejamkan matanya, dia sudah lelah menangis dan tenggorokannya benar benar serasa kering dan sakit. Usahanya untuk meminta bantuan dan teriak minta tolong hanya akan sia-sia, pasti tidak akan ada seorang pun yang dapat mendengarnya dan datang untuk menyelamatkannya.

Jennie hanya dapat mengingat wajah lembut Jinwoo ketika matanya terpejam dan berdoa dalam hati seperti yang sering Jinwoo ajarkan padanya jika semua yang menimpanya saat ini adalah mimpi buruk belaka, tiba-tiba seberesit ingatan pahit dan keji tentang Seolhyun, unnie-nya yang tewas karena peristiwa penculikan 10 tahun lalu masuk kedalam ingatan Jennie membuat gadis itu makin terpuruk.

Taeyong menghapus jejak airmata di kedua pipi Jennie masih dengan tatapan lapar dan intens, mata tajamnya seolah siap menelanjangai gadis itu dan memakan Jennie hidup hidup. Tapi sikap kurang ajar Taeyong harus berakhir ketika Jennie melayangkan sebuah tamparan amat keras saat kedua tangannya berhasil lolos dari cengkaram Taeyong yang sempat lengah dua detik.

PLAAKKK..

Taeyong merasakan rahangnya amat panas mendapatkan tamparan super keras, dan Jennie berhasil merapikan pakaiannya yang tak layak pakai dengan terburu-buru.

Taeyong terkekeh dengan ekspresi mengejek, wajah tampannya sedikit menyisakan rona merah dengan cetakan telapak tangan Jennie dibagian atas rahangnya.

Nafas Jennie memburu, jantungnya seperti akan meledak, Gadis itu tidak peduli dengan penampilannya, rambutnya, tubuhnya yang menjadi tontotan atau Taeyong yang brengsek. Jennie hanya dapat mengucap syukur bahwa ia dapat lepas.

"HAH.. Sudah kuduga, Jennie Kim memang berbeda dibandingkan gadis-gadis lain" ujar Taeyong sambil tersenyum miring seraya mengusap pipinya.

Jennie mendecih meski ia memaksakan nafasnya melakukan itu, dia mundur menjauhi Taeyong dan meraih salah satu benda yang berada didekatnya, vas bunga yang terbuat dari tembikar bening.

"Wow... kau mau memukulku dengan benda mungil itu?"

Jennie menumbukkan vas bunga itu pada ujung meja hingga vas bunga itu tak lagi utuh melainkan berubah menjadi pecahan yang berserakan dibawah lantai, tersisa sebagian kecil ditangan Jennie yang gemetar "Aku bisa menyakitimu dengan ini!"

"Jennie... kenapa kau munafik sekali. Kau penganut hipokrit juga kah seperti kebanyakan wanita sok jual mahal itu?"

Taeyong mendekat perlahan, dan Jennie mundur selangkah menjauh dengan kedua tangan siaga menggenggam vas bunga.

"Jen, dengarkan aku... sebaiknya... kita lakukan itu dulu, dan kuharap kau tidak lagi melakukan hal-hal gila begini. Aku pacarmu!"

"CUKUP TAEYONG!!! AKU BENCIII!"

AWSEHUN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang