too perfect to be true.
Masih jam 2 pagi, dan Sehun baru saja keluar dari dalam kamar mandi setelah membersihkan dirinya dengan air hangat. Jendela tampak terbuka, gelapnya malam masih menaungi tempat mereka tinggal, angin kencang dari arah pantai merambat masuk menuju kamar. Jennie terbaring dengan selimut menutupi hampir seluruh tubuhnya, wajah gadis itu juga teralih pada jendela. Tatapan dari kedua mata kucingnya sangat gelap, dan wajahnya tidak berekspresi sama sekali.
Sehun membiarkan Jennie sendirian, akan sangat banyak efek samping setelah mereka melakukan hubungan intim pertama kali, terutama bagi Jennie. Sehun cukup banyak membaca buku dan mempersiapkan diri dengan baik, maka ia sangat tahu dan paham apa yang kini tengah Jennie rasakan.
Wanita akan mengalami ledakan emosional ketika dirinya telah kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam dirinya, dan itu adalah keperawanannya.
"Sehun...!" panggil Jennie pelan, Sehun yang masih mematung di dekat pintu kamar mandi pun segera terperanjat, ia lalu buru-buru mengenakan pakaian bagian atasnya dan menghampiri Jennie.
Sehun segera duduk disamping ranjang, membelai kening Jennie dengan lembut, dan..
"Jennie, keningmu panas sekali"
Jennie tersenyum lemah, kedua matanya kini berembun karena sedikit menutup. Sehun tampak khawatir, ia juga melirik ke tengah tempat tidur dimana seprai berwarna krem tempat mereka bercinta tadi memiliki noda bercak darah cukup banyak.
"Jennie, apakah aku menyakitimu... kau mengalami cukup banyak pendarahan?!" ujar Sehun lagi, kini sedikit membentak karena Jennie malah bersikap biasa-biasa saja.
"aku harus menghubungi dokter Irene. Dia pasti tahu apa yang harus aku lakukan" Sehun hendak mengambil ponselnya yang tersimpan diatas nakas, namun Jennie menahan tangan lelaki itu dengan erat.
"jangan.. aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit pusing, dan kepala bagian kananku sedikit sakit. Aku ingin tidur" ujar Jennie dengan suara lemah. Jujur saja, Jennie akan sangat malu jika Sehun memberitahu Irene tentang keadaannya, bisa saja Irene cerita pada Jinwoo dan membuat Jennie tak punya wajah dihadapan mereka berdua.
Sehun bernafas lega, namun wajahnya masih menyiratkan rasa takut akan sesuatu buruk yang mungkin saja dapat menimpa Jennie.
"baiklah, apa yang harus aku lakukan... kau mau aku temani tidur?"
Jennie mengangguk, senyumnya amat tenang ketika Sehun dengan sigap berada disampingnya dan memperlakukannya bak benda berharga yang rentan dan rapuh.
"aku mau mandi, tapi aku kesulitan" gumam Jennie dengan pipi bersemburat merah. Sehun terkekeh.
"ah.. baiklah, aku akan menyiapkan air hangat. Kemari, biar aku menggendongmu ke sana."
Jennie tertawa kecil, lagi-lagi ia dihinggapi rasa bahagia ketika Sehun mengangkat tubuhnya yang sudah digulung selimut menuju kamar mandi. Sehun tidak melepaskan tatapannya kemana pun selain pada Jennie yang berada dalam dekapannya. Perjalanan menuju kamar mandi terasa begitu menyenangkan, dan Jennie tidak mengira bahwa mandi akan menjadi hal paling istimewa setelah ia mengenal Sehun.
Sehun mendudukkan Jennie diatas kursi kayu, sementara dirinya langsung menyalakan kran air panas dan air dingin ke dalam bathup. Air mulai mengalir dan Sehun memilih sabun susu untuk Jennie mandi. Aroma lembut mulai menguar disana, keduanya dapat mencium sensasi menenangkan ketika asap dari air panas mulai mengisi ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AWSEHUN✔
Romance21+ AWSEHUN! Sehun merupakan seorang aktor papan atas yang tidak pernah terkena skandal apapun, nama baiknya selalu bersih dan diisi dengan beragam prestasi menakjubkan. salah satu kelemahan Sehun adalah ia merasa bahwa dirinya mengalami sebuah pe...