Diantar calon.

8.2K 1.1K 119
                                    


Jimin terbangun dari tidurnya. Menengok arah belakang, ternyata ada Jungkook. Tungguㅡwah, jadi semalam Jimin tidur sama Jungkook?

Wajah Jimin merona telak. Perlahan Jimin bangun tanpa mau membangunkan Jungkook. Keluar meninggalkan Jungkook yang masih tertidur.

"Jimin sudah bangun?"

Jimin tersenyum kala melihat ibu Jungkook yang sedang menyiapkan sarapan, Jimin mengangguk sekilas,

"Jimin tolong bangunin Jungkook, pagi harus ke kampus, habis itu kamu mandi, lalu sarapanㅡnanti Jungkook antar kamu ke cafemu."


Jimin melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Jungkook. Hampiri Jungkook yang masih pulas, tepukan pelan untuk pipi Jungkook,

"Jungkook,"

"Hm . . ."

"Bangun, Jungkook." cubitan kecil diberikan Jimin untuk pipi Jungkook.

"Aduhㅡkenapa?"

Jungkook telak terbangun, pipinya sedikit perih. Tatap Jimin yang duduk di pinggir kasur,

"Bangun, ada kelas pagi kan?"

Mata Jungkook membulat hebat, lupa ada kelas pagi. Bergegas ambil dua handuk putih, di sampirkan pada bahunya, lalu satunya diberikan untuk Jimin,

"Ayo mandi,"

Jimin total blank, kalimat Jungkook jelas ambigu.

"G-gak mau mandi berdua,"

Cicit Jimin dengan rona merah samar pada pipi gembilnya, Jungkook mendengus sekilas, sama saja dengan ibunya.

"Ckㅡmaksudnya kita sama-sama mandi, bukan mandi bareng. Pikiran lo,"

Bahkan Jungkook dengan santainya menoyor dahi calonnya, empunya mencebik tidak suka. Tidak sopan-huh,

"Sono mandiㅡbelek lo banyak tuh,"

Jungkook memang gitu, ucapannya yang to-the-point membuat Jimin semakin malu, lantas membersihkan kotoran di mata sipitnya,

"Uhㅡmenyebalkan!"




|

Disinilah mereka, berkumpul di meja makan, sibuk dengan makanan di depannya masing-masing, suara sendok dan piring beling saling bersautan,

"Jungkook, nanti kamu antar Jimin ke cafenya, baru kamu ke kampus,"

Gumaman malas jadi jawaban.

"Aku selesai," ucap Jimin lalu hendak membawa piringnya ke dapur untuk dicuci,

"Taro aja, nanti mama aja yang cuci. Kamu sana berangkat, nanti kesianganㅡJungkook cepat, kaya kakek kakek aja kamu makannya lama sekali,"

Jungkook memutar matanya malas,

"Bahkan mama sendiri belum selesai, nenek-nenek bukan tuhㅡaduh!"

Satu cubitan dipipi Jungkook sebagai hadiah, Jimin terkekeh melihat ibu dan anaknya yang tengah bertengkar.

"Ayo,"


Jimin dan Jungkook berpamitan pada mama Jeon, lalu keluar. Jungkook menaikan motor birunya yang diberi nama ‘jabrik’,

"Naik,"

Jimin segera naik di belakang Jungkook. Tanpa basa-basi, Jungkook menjalankan jabrik-nya.





|

"Gilaㅡtujuh puluh kilometer. Mau ngajak mati!?"

Jungkook berdecak, merapihkan rambut Jimin yang berantakan karena angin, Jimin merona samar,

"Lebay, belum juga seratus."

"Dasar bocah, sana kuliah."

Ucap Jimin dengan nada marah, bibirnya bahkan mengerucut juga pipi gembilnya yang mengembung, memperlihatkan ia sedang marah.

Jimin jalan masuk ke dalam cafe, meninggalkan Jungkook sendiri yang tengah tersenyum gemas,


Lucunya.




;

Diriku stress karna nilai hancur :‘)

Child. ㅡkookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang