Kemarin hujan lebat dan keduanya memilih pulang. Jimin punya kebiasaan baruㅡmenginap dirumah Jungkook, kalau dirumahnya gak ada orang.
Informasi kecil, ibu Jimin sering pergi ke rumah neneknya yang sakit.
Pagi tiba, Jimin buka matanya perlahan, tengok calonnya yang masih tertidur.
Jimin mengernyitkan dahinya, Jungkook terlihat berbeda. Kali ini wajahnya pucat, badannya ditutupi selimut sampai setengah wajahnya, sedikit menggigil.
Jimin menempelkan punggung tangannya dikening pacarnya, sontak matanya membulat.
"Astaga, calonku!"
Jimin bangun, ambil mantel milik calonnya yang tersampir di belakang pintu dan keluar dari apartemen Jungkook. Bahkan belum cuci muka.
"Jungkook bangun,"
Jimin menepuk pelan pipi Jungkook dan empunya terbangun. Jelas Jungkook terusik, dan membuka matanya.
"Hmㅡ?"
"Bangun, aku beli bubur depan apartemen. Makan, abis itu minum obat. Kamu demam,"
Jimin elus pipi pacarnya yang membengkak khas orang bangun tidur, lalu ditarik pelan. Jungkook meringis sakit, Jimin terkekeh pelan.
"Suapin lah," Jungkook pasang wajah memelas, gelengan kepala jadi jawaban, Jungkook tatap datar. Jimin menjulurkan lidahnya.
"Gak mau, dasar manja."
"Astaga, sakit ini calon lo, sakit,"
"Masa bodoh, gak peduli aku."
Jungkook mendengus kesal. Berakhir Jimin diselipin diketiak Jungkook, lebih tepatnya diketekin. Jimin cubit pinggang Jungkook keras.
"SAKIT GEMBROT!"
Jungkook elus pinggangnya, Jimin cubit gak main-main, serius. Biru deh.
Tapi walau mulut bilang gak, Jimin tetap suapin calonnya yang sakit.
Habis sudah buburnya, cuaca lagi hujan sekarang, keduanya memilih tiduran,
"Jimin,"
"Apa?"
"Besok free, mau kemana?"
"Ck, masih sakit kamu tuh. Mau sama kamu aja,"
Jungkook terkekeh pelan, dicium pipi gembrot calonnya, Jimin merona telak sampai telinga.
"Dingin gak?"
"Ya, kalo gak dingin ngapain gue pakai selimut."
Jimin merutuki dirinya sendiri, bodoh memang.
"Yasudah, sini pelukㅡmana tau dinginnya berkurang," Jimin rentangin tangannya.
Tumben sekali. Karna Jungkook tau kesempatan gak datang dua kali, gak mau menyiakan, Jungkook langsung peluk erat calonnya,
Sebelah lengannya dijadikan bantal untuk Jimin, dan yang satu lagi untuk memeluk pinggang ramping Jimin.
Kebayangkan posisi mereka gimana?
"Jungkook,"
"Apa?"
"Cepat sembuh, gak usah sakit lagi, aku repot, khawatir jugaㅡ
sayang kamu pokoknya."
Jimin bilang lugas, tapi berakhir memerah sendiri.
Jungkook tersenyum kelewat lebarㅡsekali. Tanpa Jimin sadar, Jungkook juga sama meronanya.
"Iya tau, sama kok."
|
Update sekarang aja, besok diriku persami huhu ㅠㅅㅠ