Lega rasanya bisa bersatu kembali setelah seminggu berjalan penuh konflik. Keduanya sudah kembali akrab seperti sedia kala.
Pagi ini, Jimin tengah tidur. Hari Minggu, cocok untuk bermalas-malas ria, rebahan dan sekawannya.
Tapi suara ketukan pintu kamar Jimin terus diketuk, gak berhenti. Semakin gusar ketukannya, buat Jimin kesal setengah mati,
Jimin bangkit dari tidur cantiknya, lalu membuka pintu kamarnya, danㅡ
"Jungkook?"
"Minggir, tamu mau masuk,"
Jungkook jawab asal, kurang hajar, gak berakhlak. Jimin dibuat kesal sekali lagi, karna Jungkook masuk melongos tanpa seizin Jimin, dan dengan kurang hajarnya Jungkook langsung rebahkan tubuhnya ke ranjang Jimin dengan posisi tengkurap.
Jimin jengkel, jelas. Tapi mau gimana? Jungkook memang bengal, mau diapain juga begitu juga.
Berakhir Jimin hampiri calonnya dan ikut berbaring di sampingnya,
"Kenapa kesini?"
"Ada larangan mau tengok calon istri sendiri?" Jungkook respon gak kalah bengis,
"Aku tanya serius, jangan tanya balik,"
"Wah, lo mau segera ditunangin sama gue, ya? Atau sekalian nikah? Biar serius," Jungkook jawab enteng, tapi berakhir Jimin jitak kepala Jungkook,
"Tapi serius, gue mau tengok calon kokㅡ"
"Mau tengok aku atau numpang tidur, ya?"
Jungkook belum selesai bicara, tapi Jimin selak. Sarkastis juga calonnya. Sadis, gan.
"Hm, gue sih gak ada niatan itu, tapi karna lo bicara demikian, ya gue bisa apa?" Jungkook bilang sok, dan diakhiri dengan cengiran khas orang idiot.
"Pembual!!!!!" Teriak Jimin disertai pukulan main-main pada dada bidang Jungkook.
"Ampun, nyai!" Jungkook mengaduh sakitㅡtapi bohongan. Gak kerasa juga pukulan Jimin.
Akhirnya keduanya memilih menghentikan peperangan ini. Gak ngerti juga kenapa bisa gini? Ya, gak apa, sih. Asal bukan konflik beneran.
"Jimin?" Empu pemilik nama menoleh, dan bergumam,
"Dingin, nih," Kata Jungkook sambil mengusap kedua telapak tangan, bergaya seolah kedinginan, tapi dibalas binar Jimin yang mengerjap polos,
Astaga, gemas.
Gemas karena imut, tapi lebih ke gemas karna gak pekaan. Untung Jungkook sabar.
Kalo kata Jungkook sihㅡ Sabar, biar makin ganteng, gan.
"Ck, kedingingan gue, cuma pakai kaos begini, celana robek-robekㅡgak ada niatan mau peluk gitu?" Jungkook bilang gamblang, alias to the point.
Jimin terkekeh pelan, dan Jungkook nyaris terpana sekali lagi. Jimin yang terkekeh itu cantik. Kata Jungkook
Jungkook mengerutkan kening, kala sang calon menggeleng pelan,
"Alasan pakai kaos dan celana bebel biar dipeluk, hm? Gak. Gak mau!"
"Yo sadar badan gitu lhoㅡbadanmu besar begitu, tanganku kecil, pendek begini. Mana nyampe,"
Jungkook tergelak atas perkataan calonnya, Jimin mendumal begitu adalah hal kesukaan Jungkook.
"Yailah, alasan bilang begitu mau dipeluk sama aku, kan?" Kata Jungkook penuh jenaka.
Bangsat, dibalikin lagi. Jimin memerah telak, ketahuan, hehe. Jimin lupa, Jungkook itu orang yang kelewat peka. Mirip anjing.
Berakhir Jungkook peluk Jimin. Jimin peluk Jungkook. Keduanya berpelukan. Seolah lupa daratan, padahal banyak yang baca ini.
Ya, mau pamer punya kisah romantis begini. Mau bikin iri kamu.
Tadinya mau update besok, tapi aku kangen kalian. Jadi update sekarang, yaudah lah..
![](https://img.wattpad.com/cover/161184880-288-k402854.jpg)