Jungkook dan Jimin lagi di kota, tempat waktu itu natalan. Seperti biasa, ramai orang-orang.
Jimin tatap kagum kota ini, bertahun-tahun tinggal disini tapi gak pernah tahun baruan disini. Biasanya Jimin di rumah neneknya.
Jimin peluk erat lengan Jungkook, takut hilang katanya. Total kota ramai sekali, orang berlalu lalang.
Jimin lihat permen kapas, lengan Jungkook; berniat ajak kesana. Tapi respon Jungkook telak buat kesal setengah mati.
"Ngapain tarik-tarik?"
"Ish, aku mau kesana! Permen kapas, please?"
Jimin pasang ekspresi melas mirip anak kucing, puppy eyes jadi andalan. Gemas sekali. Kalau sudah begini Jungkook gak bisa bilang apa selain iya?
"Yaudeh, ayo."
Tangan Jimin digenggam erat sama Jungkook, hangat batinnya. Tangan Jimin mungil sekali namun pas digenggaman Jungkook.
Wah, jodoh kali ya?
Setelah beli permen kapas, mereka memilih keliling kota. Jimin suruh Jungkook main yang lempar bola masuk ke gelas biar dapat boneka. Demi calon, harus dilakuin.
Jimin minta boneka unicorn warna putih dan tanduk warna pink dan ungu.
Jungkook lempar bola pertama gagal, dan seterusnya. Sampai berulang kali, tetap gak bisa juga. Payah memang.
"Ihㅡpayah banget kamu! Aku mau bonekanya, Jung."
Jimin terus merengek minta boneka unicron itu. Terlintas diotak Jungkook, senyum miring hiasi wajah tampan Jungkook.
Jungkook hampiri yang buat game sialan ini, "Mas, boleh saya beli boneka unicorn yang besar? Saya bayar kok," Ini sambil berbisik.
Masnya diam sebentar, lalu menggeleng. "Gak bisa gitu, bang."
Jungkook memutar matanya malas, dasar tukang jualan. Jungkook keluarin dompetnya, ambil uang dan kasih ke masnya, "Masih gak bisa? Yakin gak nih?"
"Yaudahlah kalo masnya maksa."
Wah, nyegir pula masnya ini. Mau Jungkook tampar pakai dompet tebalnya, greget sial. Tapi niatnya diurungkan, lebih baik ambil bonekanya. Kasih ke Jimin.
"Nih bonekanya," Jungkook kasih boneka unicorn besar yang Jimin mau. Seketia mata Jimin membulat dan berbinar lucu.
"UwaaaaahㅡJungkookie, ini besar banget!"
Jimin peluk calonnya, tapi gak nempel sekali. Karna boneka unicorn nyempil di antara mereka.
Unicorn sialan, kalo kata Jungkook begitu.
"Ayo cari minum, haus parah."
Jungkook tarik pacarnya ke kedai dekat kota, gak tau kedai apa. Kebiasaan asal masuk, pilih duduk pojokan, Jungkook yang bayar, seperti biasa.
"Mau pesan apaan lo?"
"Milkshake redvelvet,"
Jungkook tinggalin Jimin yang lagi asik mainin boneka unicron barunya ke kasir. Pesan minuman.
Gak lama Jungkook balik ke tempat mereka duduk dengan dua gelas berisi milkshake milik masing-masing.
"Jung, ayo cepat minumnya,"
"Elah, mau kemana sih?"
"Mau keluar, sebentar lagi tahun baru. Pasti banyak kembang api di luar nanti."
"Ck, bentar."
Dengan santai Jungkook minum milksakenya, tenang sekali. Gak tau Jimin gak sabar mau keluar, lihat kembang api.
Jimin tatap calonnya kesal. Jungkoom balas tatap Jimin, datar. Berakhir betis Jungkook jadi sasaran tendangan maut Jimin.
"Anjingㅡsakit!" Jungkook usap kakinya, biru lebam pasti. Sakit sekali, asli. Mau coba?
"Habisnya lama, beberapa menit lagi tahun baru, setan!"
Jimin mengerucutkan bibirnya, Jungkook berdiri, ulurin tangannya ke Jimin. Oh tentu, Jimin terima uluran itu.
Keduanya berdiri, sambil berpegangan tangan. Jungkook merunduk sedikit, cium bibir Jimin.
Jimin tentu terkejut, Jungkook ini memang gak tau tempat, sial. Berakhir kaki Jungkook diinjak manja sama Jimin. Jungkook reflek lepas ciumannya.
"Khilaf, maaf?" Jungkook pasang cengiran khas orang idiot. Jungkook reflek terkekeh, siap tahan tangan Jimin yang sudah pasang kuda-kuda mau pukul Jungkook pakai boneka.
"Ngambeknya tunda dulu, ayo keluar. Tadi ajak terus kan?"
Keduanya keluar dari kedai itu, jalan ke tengah kota. Cari tempat yang pas untuk lihat pemandangan malam dan lihat kembang api malam ini.
Jungkook pilih bangku dekat taman, ramai tapi gak terlalu. Hanya pasangan kekasih saja yang kesini, dan beberapa yang berkeluarga.
Hening, Jungkook lihat anak dari pasangan berkeluarga yang sedang lari kesana kemari. Lihat tawa anak itu buat Jungkook gemas, jadi pingin punya anak. Rasa mau cepat nikah sama Jimin.
Jimin mau gak ya punya anak?
"Jimin."
"Apa?"
"Gue mau ngomong serius, tengok sini dulu,"
"Iya, kenapa?"
"Gue gak mau status kita tuh gantung, sekedar ‘calon tunangan’. Gue mau lebih dan resmi,"
Jimin total blank. Jungkook ambil dompetnya yang sudah lumayan usang, ambil sesuatu barang yang sudah disimpannya sejak beberapa hari lalu.
Genggam tangan Jimin, pasang cincin di jari manis Jimin. Cincin yang sama dengan yang dipakai Jungkook sekarang.
"Semoga kita langgeng, hehe."
Jimin dan Jungkook sama meronanya. Gak percaya Jungkook bakal begini, jadi Jungkook punya perasaan sama Jimin? Gak bertepuk sebelah tangan dong dia selama ini? Asik.
Semua dibuat terkejut akibat suara keras kembang api. Langit biru total penuh sama kembang api. Indah sekali, Jimin bahkan mengalihkan pandangan keatas. Tatapan seperti takjub, Jungkook perhatikan ngomong-ngomong.
Dan satu lagi, kembang api paling berkesan, kembang api yang berbentuk tulisan ‘Happy New Year, 2O19’.
Jimin peluk lengan Jungkook erat, tapi pandangannya gak lepas dari langit yang berhias kembang api itu.
Tahun baru, status baru, pacar baru. Paket lengkap gak tuh?
;
Woi! Aku lupa mau update! By de way, Jimin so sweet banget dong bikin lagu buat ARMY. Suaranya bikin meleleh lagi! Duh, ilah baper dong gue :(
EH, HAPPY NEW YEAR YA!!!!!! ♡♡♡