Sudah terhitung sebulan Jimin dan Jungkook menjalin hubungan sebagai calon. Jungkook sering kali antar Jimin ke cafenya, menginap dirumah keduanya secara bergantian dan seperti saat iniㅡJungkook ajak Jimin bertemu dengan teman kampusnya,
"Jung, siapa nih? Cantik benar,"
"Ah loㅡgiliran yang begini aja, langsung melek,"
Jungkook menonyor kepala Mingyu sohibnya, dan dibalas dengusan sebal dari empunya,
"Ini calon gue nanti, manis kan?"
Ucapan gamblang seorang Jeon Jungkook yang mampu membuat Jimin semerona ini.
Apalagi di tambah teman-teman Jungkook yang ikut menyetujui perkataan Jungkook kalau Jimin itu manis, Jimin bisa mati telak karena malu. Sial, batinnya.
|
"Mau ikut masuk? Aku kasih gratis buat kamu,"
Dengar kata gratisㅡya, siapa mau nolak?
Jungkook mengangguk sekilas, keduanya masuk ke dalam cafe dengan tangan saling menggenggam.
"Mau apa?"
"Bawain apapun yang enak,"
"Oke."
Jimin melenggang pergi mengambil kopi dan cake favoritnya untuk Jungkook. Sedangkan Jungkook melihat suasana cafe, tidak terlalu ramai.
Jungkook reflek tersenyum tipis kala melihat calonnya datang membawa satu nampan yang berisi dua mug putih dan satu piring kecil untuk cake,
"Silahkan dinikmati, tuan,"
Ucap Jimin layaknya pada pelanggan, dibalas kekehan kecil dari Jungkook,
Jungkook sruput americanonya, ternyata rasanya lebih enak jika gratisㅡapalagi dibuat langsung oleh calonnya, ciaa.
"Jimin?"
Jimin dan Jungkook sontak menengok pada sumber suara. Mata Jimin berbinar melihat lelaki yang Jungkook yakin lebih tua darinya.
"Taehyung! Kapan datang? Long time no see ya kita,"
Mereka terkekeh geliㅡtentunya kecuali Jungkook. Jimin menyuruh Taehyung duduk di sampingnya, asik berbincang dan berakhir Jungkook kena kacang,
Beralih Jungkook noleh, lihat pemandangan diluar jendela. Pemandangan luar jauh lebih menarik dari pada dua manusia di depannya yang seakan lupa daratan,
Dan akhirnya lamunan Jungkook tersadar setelah mendengar,
"Jimin ayo kita jalan, aku masih rindu,"
Jimin melirik Jungkook yang tengah menatapnya dengan tatapan sulit di artikan,
"T-tapiㅡ"
"Lo pergi aja, gue pulang."
Jimin reflek bungkam, Jungkook melenggang pergi, sebelumnya mendecih sekilas, terlanjur muak dengan keduanya. Hanya sekali saja kan jalannya?
Jungkook memilih mengalah, gak mau egois, toh Jungkook percaya sama Jimin.
Semoga Taehyung gak merebut calonnya, karena Jungkook telak cinta sama calonnyaㅡJimin.
Jimin menatap sendu bahu Jungkook yang sudah menjauh, lalu menatap cake untuk Jungkook yang belum disentuh sedikitpun oleh Jungkook,
Rasa bersalah menyelimuti Jimin.
;
Kali kali ah konflik hehe. Kayanya chap selanjutnya agak panjang deh, suka panjang gak tuh?