"Kau tidak akan tau, apa yang akan terjadi selanjutnya"
.
.
.
.
.SMA XOXO riuh, karena berita Dina yang menghilang secara misterius. Para siswa-siswi dan guru-guru berkeliling sekolah mencari keberadaan Dina. Tak terkecuali geng bobrok, mereka urak-urakan mencari Dina, mulai dari dalam toilet, dalam perpustakaan, dalam gudang belakang, serta ke dalam rumah pak Nepy, orang yang tinggal di dalam sekolah a.k.a penjaga sekolah.
"Aduh, gimana nih!!! Gue udah nyari kemana-mana, sampai ke dalam loker nggak ada" keluh Rafli.
Pletakkk
Ahra menyentil dahi Rafli kuat, membuat sang empuh meringis kesakitan.
"Bodoh banget sih Lo! Mana ada Dina dalam loker, nggak muat!" Gertak Ahra."Yah habis, gue udah cari kemana-mana nggak ada" ujar Rafli.
"Udah-udah kalau gitu kita cari lagi aja, nggak boleh menyerah!" Ucap Stefanny menyemangati.
"Eh, Loey mana? Kok gue nggak liat daritadi?" Tanya Lucas sembari celingak-celinguk.
"Iya yah, Loey mana?" Sahut Sarah.
"Veren sama Ghina mana?" Tanya Aulia mengalihkan pembicaraan.
"Mereka tadi ke arah UKS, soalnya mereka dapat bagian disana" jawab Rachel.
"Nggak cemburu nih?" Goda Lucas.
"Ih, siapa juga yang cemburu" ucap Rachel memanyunkan bibirnya.
"Ya udah, nanti aja kita bahas yang lain, sekarang kita lanjut cari" ujar Stefanny. Lalu mereka pun kembali mencari Dina.
"Dina??? Dina???" Panggil Stefanny dengan suara lantang berharap Dina mendengarnya dan menjawab panggilannya.
"Shhhhhh, perihhhh"
Langkah Stefanny terhenti saat mendengar suara rintihan dari arah ruang seni lama. Ruang itu adalah ruangan yang jarang dipakai karena isinya hanya kostum-kostum anak tari dan marching band. Dengan langkah pelan Stefanny mendekat ke arah pintu dan mencoba membukanya.
Cklekkkk
Ternyata pintu tidak terkunci, dengan cepat Stefanny memasuki ruangan itu. Samar-samar dia mendengar suara rintihan perempuan, dia pun semakin mendekat ke arah sumber suara.
"Aduh, handphone gue mana yah? Nah ini dia!" Stefanny pun menyalakan lampu dari handphonenya dan berjalan pelan.
"Bau apa ini" keluh Stefanny mencium bau anyir darah.
"Eh, darahnya kok banyak banget"
Tes
Tes
Darah menetes dari atas dan mengenai kening Stefanny, lantas dengan cepat Stefanny mengarahkan handphone nya ke atas dan...
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Stefanny!!!! Uniiiiii!!!!" Teriak Rachel membangunkan Stefanny dari tidurnya.
"Eungghhh" Stefanny menggeliat gelisah.
"Hah,,,,hah,,,,,hah,,hah""Loh, ada apa uni?" Tanya Rachel bingung.
"Nggak kok" jawab Stefanny.
"Ya udah, bentar lagi bel masuk, gue duluan yah" pamit Rachel.
"Iya" Rachel pun pergi meninggalkan Stefanny di dalam perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIDDLE or DEATH (Hiatus)
Mystery / Thriller~Sebuah teka-teki misterius yang selalu meneror 14 orang sahabat~ •Pertikaian, penghianatan, dan arti sahabat, semua akan diuji satu-persatu• "Mampukah mereka bertahan? Atau mereka akan mati?" °Let's play the game° 🎖️#19increepy {230918} 🎖️#6inth...