•0%•

216 23 21
                                    

"Kita mulai permainannya"


"Ih!!!! Kesel!!! KESELLLLLL!!!!!!" Gerutu Rachel.

"Apaan sih Cel?" Tanya Ahra.

"Paling berantem lagi tuh sama Veren" sahut Stefanny.
Rachel memanyunkan bibirnya, dia kesal setengah hati sama Veren, karena Veren pagi-pagi buta sudah menjahilinya dan berakhir dia di suruh menyapu lapangan basket sendiri, padahal bukan salahnya tetapi salah Veren.

"Pokoknya demi Kulit Alfian yang nggak akan berubah menjadi putih, gue nggak akan maaffin dia!" Kesal Rachel. Stefanny dan Ahra hanya memutar bola matanya malas dan memilih meninggalkan Rachel dengan segala celotehnya.

"Hei! Hei! Kalian mau kemana??? Kok ninggalin gue sih!!!" Teriak Rachel dan langsung menyusul Stefanny dan Ahra.

*****

"Ih mereka tega!" Kesal Rachel yang langsung duduk di bangkunya.

"Apaan sih Chel" ucap Veren.

"Ini semua gara-gara Lo!!" Gertak Rachel. Veren keheranan dan mengangkat satu alisnya bingung.

"Lebaynya kambuh tuh" ucap Aulia.

"LEBAY!" goda Veren. Rachel mendengus kesal dan pergi meninggalkan Aulia dan Veren.

"WOY!!! ADA PENGUMUMAN!!!!" teriak Adjie yang membuat kelas riuh menjadi diam.

"Pengumuman apa?" Tanya Ghina.

"Guru rapat guys, jadi kita bisa bebas!!!!" Ucap Adjie kegirangan.

"YEAY!!!!" Seisi kelas bergembira membuat kelas pun menjadi riuh kembali. Setelah menyampaikan pengumuman Adjie pun berjalan mendekat ke meja Aulia.

"Sayang" panggil Adjie ke Aulia.

"Sayang palak lu peyang!" Ucap Aulia.

"Ih kamu kok gitu sih, nggak baik tau marah-marah ntar cantiknya hilang lagi" goda Adjie dengan tersenyum 3 jari menampilkan deretan giginya yang kuning.

"Ih jijik gue" ucap Aulia beranjak dari bangkunya dan pergi ke luar kelas.

"Ren, ngardus kuy" ajak Adjie.

"Kuy" sahut Veren. Mereka berdua pun keluar kelas dan memulai aksinya untuk menggoda perempuan-perempuan yang haus gombalan receh.

😏😏😏😏😏


Guru yang sedang rapat membuat suasana kelas menjadi riuh tak terkendali, semua murid-murid di SMA XOXO menikmati waktu luang dengan mengobrol, ada yang menghabiskan uang di kantin, ada yang mojok untuk pacaran dan kegiatan-kegiatan lain. Tak terkecuali dengan geng Bobrok, yang berisikan 13 orang sahabat yaitu Stefanny, Ahra, Aulia, Rachel, Sarah, Veren, Arvin, Alfian, Dina, Rafli, Lucas, Adjie, dan Ghina. Mereka adalah kumpulan anak-anak yang gesrek tetapi masalah pelajaran mereka no.1

"Eh kalian tau nggak?" Ucap Sarah memulai obrolan.

"Nggak" jawab yang lain kompak.

"Ih, mangkanya dengerin dulu!" Kesalnya. Yang lain pun menghela nafasnya dan diam.

"Ada apaan?" Tanya Ahra.

"Gue punya berita yang sangat bagus!" Ucap Sarah dengan semangat.

"Berita apaan?" Tanya Veren.

"Berita nya adalah..... GUE DAPAT VOUCHER GRATIS MAKAN DI CAFE UNIVERSE!!!!!!!! WUWWWW!" teriaknya dengan melompat-lompat kegirangan sedangkan yang lain hanya menatap dengan wajah datar.

"Udah?" Tanya Stefanny dengan sorot mata tajamnya, jangan salah jika Stefanny sangat di takuti karena kepribadiannya yang sensitif dan tatapan mautnya membuat siapapun pasti ciut.

"U-udah kok" jawab Sarah kembali duduk dan mengalihkan pandangannya takut melihat tatapan Stefanny.

"Aura gelap nih, pasti setelah ini badai akan datang" ucap Arvin ceplas-ceplos.

"Siap-siap, satu..." Ujar Aulia.

"Dua...." Lanjut Ahra.

"Dan ti---------------" baru saja Rachel menarik nafas Stefanny langsung menggebrak meja dengan keras.

Brakkkk

"APA LO BILANG???? BADAI????" teriak Stefanny lantang.

"Gue nggak denger, gue lagi break dance" ucap Ahra.

"Stefanny! Ada kak Alan tuh!" Ucap Dina yang langsung membuat Stefanny mengalihkan pandangannya ke belakang.

"LARI!!!!!!" teriak Adjie dan yang lain pun menurutinya dengan lari dari kantin.

"WOY!!! DASAR KAMPET!" teriak Stefanny yang kesal, dia pun ikut berlari mengejar sahabat-sahabatnya yang lucknut.

😏😏😏😏😏


Tetttt..... Tetttt

Bel masuk pelajaran ke 5 pun berbunyi membuat semua murid-murid pun kembali ke kelas masing-masing dan memulai pelajaran.

"Good morning mam" ucap Siswa-siswi kompak.

"Good morning student, sit down please" ucap mam Zuri.

"Thank you mam" semua siswa-siswi pun duduk kembali.

"Okay, sampai mana kemarin pelajaran kita?" Tanya mam Zuri.

"Sampai Inaf mam" jawab Inaf.

"Inaf? Apa Inaf?" Tanya mam Zuri bingung.

"Itu mam Inaf, masa mam nggak tau sih" ucap Inaf kesal.

"Inaf itu nama Lo kan?" Tanya Stefanny yang dijawab anggukan oleh Inaf. "Ngapain kita pelajarin nama lo pinter" tambah Stefanny yang membuat seisi kelas tertawa.

"Husssttt, keep silent" ucap mam Zuri yang langsung membuat murid-murid terdiam.

"Coba, mam mau tanya sama Inaf, maksudnya Inaf itu pelajaran apa?" Tanya mam.

"Inaf yah pelajaran bahasa Inggris lah mam" jawab Inaf.

"Mungkin maksudnya enough mam" ucap Arvin.

"Enough?" Mam Zuri keheranan.
"Oh iya! Kamu Inaf! Kemarin pelafalan kamu tentang enough salah! Kamu masih ada hutang sama mam. Pokoknya kata 'enough' pelafalan nya harus benar, karena kamu sendiri yang tidak bisa melafalkan dengan benar" tambah mam Zuri. "Pantas aja, apaan Inaf ternyata 'enough' toh" ucap Alfian yang membuat murid-murid menahan tawanya. Sedangkan Inaf hanya tersenyum kikuk.

---------------------TBC-------------------


Holla!!! Chapter 1 ini here!!!
See you
Paypay 👋👋👋

ILF F :
PSA 💙

{190818}

RIDDLE or DEATH (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang