🌼 PART 7 🌸

1.8K 82 8
                                    


"Pulang sekolah kamu ada kegiatan ngga ba?" tanya sahabat karibnya kepada Adiba

"Nggak ada, kenapa emangnya?"

"Kalo gitu kamu bisa dong nemenin aku ke toko buku.. Ya yaa.. " pinta Syifa dengan wajah imut nya itu, membuat Adiba gemas melihatnya.

"Boleh.. Tapi ba'da ashar aja ya, aku ada kumpulan ekskul"

"Okayy.. " jawab Syifa dengan semangat

Saat ini mereka sedang jam istirahat, mereka sedang ada di taman sekolah. Saat yang lain makan dan minum di kantin dengan makanan yang enak juga mahal, berbeda dengan dua gadis ini yang lebih memilih membawa bekal dan minum dari rumah.
Itu karena mereka belajar hemat dan pastinya dengan membawa bekal pasti lebih sehat.

Mereka makan sambil diam. Karena salah satu adab dalam islam adalah makan sambil diam dan duduk.


Saat mereka sudah di kelas..

Adiba baru teringat kalau nanti ia akan ke makam ibundanya.

"Fa.. Maaf ya, kayanya aku nggak bisa nemenin kamu deh" kata Adiba dengan wajah khawatir karenan takut sahabatnya akan marah.

"Kenapa?" tanya Syifa dengan penasaran

"selesai ekskul nanti rencananya aku mau ziarah" jawab Adiba

"Oh gitu, yaudah nggak papa. Apa perlu aku temenin?"

"Nggak usah deh, kamu ke toko buku aja. Nanti aku kesana sama Pak Joko"

"Oh oke deh" jawab Syifa dengan nada sedih

"Kamu nggak marah kan?" tanya Adiba

"Nggak lah, kamu kesana kan jauh lebih penting daripada nemenin aku"

Adiba tersenyum lega mendengarnya.
"Jangan sedih ya, kapan kapan aku traktir makan, deh"

Syifa yang tadinya sedih langsung menunjukkan wajah cerianya
"Beneran?"

"Iyaaa bener. Dasar, giliran ngomongin makanan langsung seneng ya"

"Hehe iya dong, mumpung ada yang gratis" jawab Syifa senang.

                       

                          🍃 🍃 🍃



Ia rindu bundanya. Sangat rindu.

Biasanya ketika seorang anak  merindukan ibu nya ia akan memeluk lalu mengatakan "aku rindu bu"

Tetapi tidak dengan gadis cantik dan manis satu ini, ia tidak bisa memeluk bunda nya seperti anak yang lain.

Ketika ia rindu, hanya doa lah yang bisa ia panjatkan. Dan hanya dengan doa lah rindu nya akan terobati.

Saat ini tepat pukul 16.00
Di tempat sepi ini, di tempat menyeramkan menurut kebanyakan orang, di sini lah terdapat seorang gadis yang sedang memeluk sebuah nisan.

"Assalamualaikum Bun, ini Adiba, Adiba kangen sama bunda"

Setelah berdoa, Adiba menghamburkan bunga di atas pemakaman bunda nya, ia mencurahkan semua yang ada di dalam hati nya, seolah-olah memang bunda nya mendengarkan dan akan menjawab pertanyaan-pertanyaannya.

"Adiba sekarang udah besar, bun. Adiba udah SMA. Ayah dan Abang mengurus Adiba dengan baik. Aku bahagia disini bun, gimana sama bunda? apa kabar disana?"
Tidak ada jawaban. Hanya hembusan angin yang menyapa di sore hari.

Air mata mulai menggenang di pelupuk mata Adiba. Ia ingat bagaimana indahnya kenangan bersama Ibu nya. Tapi cepat-cepat ia hapus air matanya itu.

Ya Rabb Aku Jatuh Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang