Yang melukai hati manusia adalah 3/4 adalah anggapannya.Coba bayangkan seseorang yang kamu anggap selama ini kamu kenal baik adalah seorang penipu!!
Coba bayangkan seseorang yang kamu kenal sholeh ternyata seorang pemabuk berat bahkan pemakai narkotika, berjudi, atau mungkin LGBT!!
Mungkin seketika kamu akan mengganti anggapan itu yang telah kamu simpan di dalam kepalamu, yang dulu kamu bilang baik sekarang kamu bilang munafik.
Yang kamu anggap soleh sekarang kamu labeli pembohong.
Masih dalam dualisme dalam jiwa, asekkkkkk
Maki aja aku yang sok suci dalam debu (tayamum) . Tapi kenyataannya coba tanya dalam hati kecilmu apakah kita sama?
Happy reading.
.......
Sebelumnya.
" Sayang kamu keterlaluan sama Aka! " Karin kesal dan kini tengah mengusap rambutnya yang basah dengan handuk keringnya.
" Enggak! " Jawab dean watados. Dean mah kini berubah 90° dari Dean yang dulu. Dean udah bosan jadi naif Dean udah bosan jadi munafik.
Kalau suka pertahanin kalau gak suka tinggalin.
" Dih" Kini Karin memilih segera berbaring di kasur dan menyelimuti dirinya. Malas berdebat dengan Dean yang kini udah lebih tegas dari yang dulu. Dokter Aka menyembuhkan Dean tapi obatnya overdosis jadilah Dean kelebihan hormon buat marah marah.
" Jangan tidur dulu! " Geutu Dean sambil menggoyang goyangkan tubuh Karin.
" Aku lelah sayang, chuuuuuuup" Karin ngecup pipi Dean dan kembali berbaring.
" Hanya ini! " Dean kesal Karin sungguh tak peka.
"Mau apa hmmm? " Karin kini beranjak dari tempat tidurnya dan menindih Dean dibawahnya. Menggenggam tangan Dean dan kini karin ngecup ceruk leher Dean dan tak hanya itu Karin juga memberikan tanda merah disana. Sayang dianggurin, hal paling menyenangkan didunia adalah melihat leher telanjang dan membuat tanda kepemilikan disana.
" Assssssh" Desahan lirih terdengar.
Karin kini melanjutkan eksekusinya dengan mencium bibir Dean. Awal pelan dan bibir itupun terbuka dan memberikan celah untuk dilumatnya lembut. Saling pasif afresifpun dilayangkan keduanya bertukar benang saliva dan terdengar Dean melengguh lirih untuh mengambil oksigen.
" Kau sudah menggodaku jadi bolehlah? " Karin kini menelusupkan tangannya untuk masuk dalam kaos Dean. Meremas gumpalan daging disana dan sedikit membuat kekehan kecil.
"Yak siapa juga yang menggodamu, aku tadi beli congklak. Yuks main! ' Dean kini menarik tangan Karin untuk keluar dari dalam kaosnya.
Karin udah tergoda, ingat jangan suka main ikan asin disaat kucing garong tengah lapar.
Bruggg, Karin kini menindih Dean kembali. Dan kini membuka koos itu dengan kasar hingga tersisa tubuh Dean yang mulus. Terlihat bra berenda berwarna merah, dan tonjolan gumpalan daging itu membut Karin tak sabar untuk membukanya.
Srtttttttttt, Karin menelusupkan wajahnya untuk menciumi gumpalan daging itu dan tangan kanannya kini masuk dalam celana Dean.
"Assssssssss, Karin akh hentikan akh.... " Dean mencoba kabur tapi Karin sudah dalam mode kekuatan penuh untuk menjelajahi Dean. Menemukan titik sensitif didalam sana dan tanpa ampun Karin membuat Dean bergelinjang nakal dibawahnya. Dean menggigit bibir bawahnya tak tahan akan sensasi yang diberikan, Dean sudah mulai klimaks, tangannya meremas seprei dan punggungnya sedikit terangkat menikmati sensasi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red (season 3 Iblis Berbalut Luka) GxG (END)
Разное(1 oktober 2018/ 17 desember 2018) Cek ep 1 Zona lesbian okeeeeeeeeee