6. Bukan awal cinta yang bagus

1.1K 100 5
                                    

Mengatakan kebohongan terkadang membuat dunia lebih baik. Sama seperti anastesi, kamu bisa hidup di dalam ilusimu tanpa menghadapi realita yang kejam.

Jadi ketika kamu tahu kebenaran, kamu bahkan akan menyalahkannya. Kenapa tidak mengatakan kebohongan? Kenapa beri aku kebenaran?

Terkadang hidup dalam dunia kebohongan. Membuat kita merasa bahagia.

Aku menyukaimu,  tapi juga membencimu.

Hahahahahah, 

Happy reading.

.......

Gemercik suara kran dalam toilet kamar mandi sekolah terdengar nyaring dikala tangan itu terbasuh dengan kasar. Yaps Nayona tengah kesal seseorang telah merebut ciuman pertamanya dan yang lebih menyebalkan seseorang itu adalah sosok perempuan ditambah orang yang menyebalkan yang pernah ditemuinya.

Insiden kelinci bunny bahkan di area latihan hari ini Aka benar benar sudah membuat Nayona sangat kacau.

"Cuih,  kamvret tuch anak emang menyebalkan. Awas aja!! " Gerutu Nayona kesal sambil mencuci mulutnya. Menatap wajahnya nyalang dan membayangkan membuat perhitungan dengan Aka.

Mencabiknya,  membuangnya,  dan tertawa setelah eksekusi berhasil. Hahahaha

Wah dia merasa ternoda kawan. Tapi itu kejadian emang tak sengaja tapi apalah kata takdir berkata lain ciuman pertama mereka adalah saat ketidaksengajaan itu. Bahkan akan sangat sulit untuk dilupakan.

Nayona masih kesal dan ingin benar benar memberi pelajaran pada Aka. Walau itu kejadian tak sengaja tapi Nayona merasa dirugikan pasti teman temannya pada meledeknya. Ups,  Nayona gak punya teman. Apa pedulinya mereka,  toh bagi Nayona hidupnya sudah terlalu sempurna dan baik baik saja dengan bisa menindas orang orang yang menurutnya lemah.

"Udah gak usah lebay" Tiba tiba suara mengejek menggema dalam toilet perempuan, dentuman sepatu membuat hati Nayona miris.

" Kenapa anak itu datang?" Sembari mengepalkan tangannya. Memukulkan kepalan tangannya pada wastafel didepannya.

Aka kini mendekat kearah Nayona sambil nyengir kuda. Dia merasa kasihan pada Nayona yang sangat tersiksa dengan ciuman itu. Dan Aka pun merasa puas membuat Nayona seperti kehilangan kendali.

"Lebay apaan,  gila kamu! "Nayona tersulut api dia tinggal meledak. Menghimpit Aka dengan lengan tangan kirinya menghimpit dada Aka dan tangan kananya menenpel pada tembok toilet.

"Akhhhh" Aka meringis,  serangan tiba tiba itu belum diprediksi oleh Aka.

Blughhh suaranya keras,  punggung Aka mungkin bakal memar,  Nayona melempar Aka ditembok itu sangat keras. Ringisan Aka tak membuat Nayona merasa iba. Kalaupun itu punggung sampai retak tulang rusuknya mungkin akan membuat Nayona merasa bahagia. Sungguh kejam.

Aka tersenyum akan sikap Nayona,  tersenyum sarkas dan Aka bakal buat Nayona tak akan bisa melupakannya.

Chuuuuuuuuuuuu, Aka memanyunkan bibirnya.
Aka masih menggoda, dia tahu orang semacam Nayona harus diberi pelajaran dengan cara romantis. Atau mungkin serangan tiba tiba.

"Cuih" Nayona masih kesal dan akting meludah kesamping. Dan sekali lagi menghimpit secara kasar Aka ketembok sehingga kepalanya tak sengaja membentur tembok tersebut.

"Dasar, sakit tahuuu! "Guman Aka lirih sambil menahan rasa sakitnya. Dia sangat ingin menghajar Nayona seketika,  tapi baginya menghajar Nayona hanya akan menyia nyiakan tenaganya saja.

Tiap hari Aka lihat adegan live orang dewasa dirumah,  kenapa gak coba dipraktekkan. Kebetulan kan ada alat peraga nyata didepannya. Gratis lagi,  urusan entar kena tonjok pikir belakangan. Urusan entar dibilang lesbi itu udah resiko karena Aka cuman ingin memastikan apakah memang perasaannya jatuh pada seorang wanita bukan kepada seorang pria. Ditambah obyek didepannya pun bukan salah satu kandidat yang mumpuni jadi seorang kekasih. Aka tak menyukai Nayona Aka hanya ingin memberi pelajaran pada Nayona.

Melingkarkan kedua tangannya kepada leher Nayona, Aka siap mengesekusi bibir Nayona.

Chuuuuuuup,  eumpppppp sedikit lumatan berhasil membuat Nayona melongo.

Errrrrrrr,  eumpppppp
Lidah Aka mencoba menerobos masuk didalam rongga bibir Nayona yang kaku.

"Brengsek"Setelah dirasa lidah itu masuk dalam rongga mulutnya Nayona tersadar dan kini mendorong Aka sampai terjatuh dan tersungkur dilantai. Tak hanya itu Nayona pun semakin brutal dan mencekik leher Aka.

"Jaga sikapmu!! "Ancam Nayona kemudian melepas cekikan itu karena tahu Aka mulai kehabisan nafas. Dan kemudian Nayona meninggalkan Aka sendirian di dalam toilet.

"Ckckck" Aka tersenyum sembari meraba lehernya yang sakit. Mengerjai seorang perempuam itu sungguh menyenangkan.

"Dasar berandalan"Guman Aka yang menganggap ciuman itu seperti angin lalu saja. Toh itu hanya sebuah ciuman pelajaran sekaligus ancaman bukan ciuman penuh cinta.

Tapi lain halnya buat Nayona.

"Dich pendekar kita dicium perempuan"

"Haahahahal,  biar tahu rasa senior sombong itu"

Bisik bisik tetangga itu bikin otak Nayona ngilu seketika dan kini Nayona memilih untuk segera berkemas dan kembali pulang.

Hari ini dunianya terasa penuh.

Tiba tiba otaknya terisi Aka yang menyebalkan menurut dirinya.

Jung jes jung jes,  suara kereta yang ditumpangi Nayona kini melaju. Nayona berdiri sembari pegangan pada tiang dalam kereta. Dia masih merutuki kejadian tadi yang dialaminya. Tak semestinya dia pergi meninggalkan Aka begitu saja. Seharusnya dia menghajarnya tadi.

"Argggggggg seharusnya aku menghajarmu tadi"Guman Nayona mengepalkan tangannya dan memukul tiang itu.

Tang......
Seketika Nayona meringis kesakitan karena memang adegan debus tanpa persiapan itu bikin ngilu.

"Yak,  kamu terlalu keras memukulnya" Suara lirih menghampiri Nayona, cantik untuk ukuran seorang wanita,  bertubuh mungil dan juga imut.

Seorang perempuan menghampiri Nayona dan membantu membalut luka itu.

"Menyingkirlah!! "Nayona kemudian berlalu meninggalkan perempuan itu dan pergi ke sisi lain. Karena tadi Nayona sempat melihat kursi kosong.

"Ckkkkk kenapa sesial ini! "Gerutu Nayona sambil meringis kesakitan. Memijat tangannya berharap rasa sakitnya akan berkurang.

"Itu akan membuatnya tambah sakit"Gadis itu kini mengambil alih tangan Nayona dan diberinya salep penghilang rasa sakit.

"Apa!! "Nayona masih kesal dan hendak melampiaskan kepada gadis itu. Namun gadis itu malah tersenyum lebar kearah Nayona.

Blushhhhhhhhhh,  seketika Nayona menjadi malu. Tapi saat itu pula Nayona juga kesal ada apa dengan dirinya?

"A.... A.... Arigatoo" Suara terbata Nayona.

"Mei,  panggil aku Mei saja hmmm senior"Membungkuk sopan dan diapun turun distasiun pertama sedangkan Nayona hanya tertinggal sambil menatap punggung itu dia akan turun distasiun berikutnya.

"Aish,  apa untungnya aku mengingat namanya? 'Guman Nayona dan kini memilih fokus untuk melupakan kejadian hari ini.

Ditempat lain.

Aka mengambil ponselnya dari saku tasnya untuk menghubungi mommynya memberikan kabar yang entahlah baik atau buruk kalau Dean yang mendengarnya.

"Mommy aku tadi habis cium perempuan"Aka tersenyum lebar dan Dean malah tambah emosi. Aka sengaja menelpon mommynya ingin tahu reaksi mommynya. Yang makin hari makin aneh dan cenderung lebay.

"Yak,  sejak kapan kamu jadi begini. Sayang!!!! "Teriak Dean yang kemudian memanggil Karin dia merasa kacau dengan orientasi anak adopsinya.

Aka masih senyum senyum.

"Awas aja kamu mainin anak gadis orang! "Ancam Dean karena Karin gak juga nongol Deanpun pergi mencari Karin. Dan memilih menutup telponnya.

"Aish..... "Aka pun memasukkan ponselnya dalam saku seragamnya dan berjalan meninggalkan area sekolah.

Tbc

Maaf typo

Maaf lama up

Sibuk ngegalau

Red (season 3 Iblis Berbalut Luka) GxG (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang