16. Bertemu denganmu, aku ingin.

805 73 8
                                    


Jika kamu merasa terasing, merasa rendah diantara gedung gedung yang tinggi. Begitu kecil dibawah langit memeluk matahari. Dan ingin berteriak lantang memecah cakrawala. Menuntut keadilan Tuhan.

Sama, aku juga pernah. Kita masih sama sama manusia. Yang punya batas menyerah. Yang kadang lelah dipaksa untuk selalu kuat.

Seperti inilah hidup, alurnya tak bisa selalu sama dengan apa yang kita harapkan.

Lawong kita hanya wayang yo kudu manut dalang. Bener po ra.....?



........

Di kantor Mei.

"Pagi Aka "Mei menyapa Aka yang terlihat Aka sudah menjadi kariawan paling rajin. Datangnya selalu paling awal dan melakukan semua hal dengan sempurna.

"Hey,  pagi. Kamu sudah sarapan? "Tanya Aka, dia juga heran tumben Mei si bos paling lelet bisa berangkat lebih awal.

"Aku pusing Ka,  banget malahan! "Mei memukul mukulkan kepalanya di skat ruang antar kariawan.

"Ish nanti kamu terluka"Aka menahan kepala Mei.

"Biarlah biar semua selesai secepatnya" Mei makin prustasi serasa ingin mati saja.

"Ada apa hmmm? "Aka menawarkan bahunya buat sandaran Mei.  Dan kini pagi pagi sudah ada pemandangan romantis di kantor Mei. Dan kariawan lain yang biasanya saling tegur sapa memberikan salam selamat pagi tiba tiba senyap dan memberikan ruang antara bos dan kariawan itu. Karyawan lain tahu bahwasanya bos juga manusia yang juga butuh sandaran.

"Jadwalnya bentrok,  duch Rin benar benar mengacaukan segalanya! "Gerutu Mei,  itu Rin sahabat Aka selalu mengacaukan jadwal si boss. Gak satu atau dua kali Rin buat jadwal yang salah yang dimana dalam satu hari Mei harus terbang di dua tempat yang lumayan jauh. Dengan alasan biar deatlinenya cepet selesai.

"Aku bukan robot kan? "Mei merengek,  dia capek.

"Emang jadwalnya kemana hmmm? "Tanya Aka balik.

"Konstruksi ke Hokkaido sama kyoto,  lihat di peta jauhnya kaya apa? Rin benar benar buatku jengkel. "Mei mengajak rambutnya tapi Aka menahannya dan kini lebih memilih mengusap ujung kepala Mei dengan lembut.

"Aku saja yang pergi ke Hokkaido sekalian mampir ke panti aku rindu ibu panti"Aka menawarkan.

"Sungguh"Mei langsung berbinar dia merasa beban dipundaknya hilang seketika.

"Iya aku yang pergi" Tapi Aka tiba tiba terdiam. Dia bingung pasti mommynya gak mengijinkannya. Dan memilih meminta Aka untuk keluar saja dari pekerjaan itu.

"Gimana kalau pecat Rin atau dipindahkan gitu? "Mei kini menatap Rin yang baru datang. Sontak Rin juga syok dan sok polos teraniaya.

"Tega kamu!! Tega kamu wahai boss!! "Rin ngedrama.

"Kamu selalu ngacauin jadwalnya. " Mei memulai perang.

"Tapi kan kamu minta segera selesai" Rin membela diri.

"Tapi gak bentrok jadwal dari kutub utara ke kutub selatan" Mei kekeh Rin itu emang biang kerok. Tapi tetap saja dia gak bisa pecat Rin, pasti Aka akan merengek untuknya.

"Ya.... Tapi? Aku gak salah kan Aka yang penting urusannya segera beres"Rin mencoba meminta Aka untuk membelanya.

"Iya iya,  sudah jangan pada berantem. Mei sarapan yuk? "Ajak Aka

"Tumben kamu balum sarapan? "Mei heran, tumben si Aka yang tertib masalah makan tiba tiba gak sarapan.

"Udah cepet aku lapar"Aka menarik tangan Mei. Aka hanya boong saja dia ingin menemani Mei sarapan,  karena Aka tahu Mei selalu melewatkan sarapannya.  Kalau Aka mah dijamin selalu tertib yang namanya jadwal makan,  mommynya pasti selalu berdiri di barisan pertama untuk mengingatkan tentang jadwal makan yang rutin biar sehat terus.

"Oke baiklah" Mei yang tadinya ogah ogahan akhirnya mengiyakan ajakan Aka,  Mei pikir Aka beneran belum sarapan dan gak salah juga menemani Aka sarapan.

"Ish ish romantisnya"Cibir Rin.

"Iri pasti!! "Cibir Mei balik.

"Awas aja besok aku bentrokin jadi tiga jadwal." Dasar Rin sekretaris sableng seenak udelnya bikin jadwal buat bosnya.

"Aku pecat kamu!! "Ancam Mei.

"Kalo berani pecat aku jabanin! "Tuch kan Rin berbalik mengancam,  toh dia tahu dia gak bakal dipecat, kan ada Aka yang selalu merengek buat Rin dibolehin balik bekerja.

"Awas aja!! 'Mei mulai mengamuk dan buru buru Aka menarik tangan Mei.

"Abaikan dia"Aka menggandeng tangan Mei erat. Menjauh dari Rin yang selalu bikin jengkel Mei.

..........

"Mei"Aka memulai pembicaraan disela sarapan. Dia merasa gak enak dengan Mei.

"Iya, tentang mommymu jangan terlalu difikirkan." Mei masih sibuk memisahkan kacang untuk Aka,  Mei tahu Aka alergi kacang. Mei juga tahu mommynya pasti khawatir kalau Aka jauh.

"Maaf ya aku belum bisa menerima permintaanmu buat jadi kekasihmu." Aka menundukkan wajahnya.

"Sudahlah jangan terlalu difikirkan aku tahu kamu masih menunggu Nayona" Mei memegang dagu Aka meminta Aka menatap matanya.

"Hmmmm" Aka

"Sudahlah selesaikan sarapanmu kamu akan ada penerbangan ke Hokkaido,  untuk barang barangmu biar Rin yang kirim aku tahu pasti mommymu gak ngebolehin kamu pergi jadi aku kirim baju baru aja. " Mei

"Trus alasannya?" Aka bertanya tentang alasan yang akan diberikan Mei untuk mommynya bila mommynya mencarinya karena tidak pulang untuk beberapa hari.

"Nanti aku bilang kamu pergi bersamaku,  setelah selesai di Kyoto aku menyusulmu" Mei

"Iya"

"Ini makan yang banyak" Mei memberikan makanan yang baru baru dipisahkan antara daging dengan campuran kacangnya untuk. Aka.

"Terimakasih Mei"

"Iya iya,  udah tahu alergi kacang masih saja suka tumisan daging dengan campuran kacang" Mei suka heran dengan kesukaan Aka,  Aka suka makanan yang bikin dia sakit.

"Aromanya Mei bikin nagih" Alasannya cuman itu.

"Tapi kalo nyelip dikit perutmu juga bakal sakit" Mei mengingatkan.

"Iya iya,  aku selalu bawa obat alergi kok" Aka nyengir kuda. Ya kalau gak pas lupa,  kalau pas lupa dan gak ada yang peka kalau dia alergi kan bisa berabe juga.

"Aka, kamu harus jaga kesehatanmu. Ingat kalau ada saus kamu harus periksa ada kandunagn kacangnya apa tidak?" Mei mengingatkan kembali.

"Siap boss"

"Susu juga kamu sering ceroboh akan hal itu. Periksa juga karena aku gak ada disana untuk sementara untuk memeriksa makannanmu" Mei sangat khawatir. Karena Mei tahu Aka suka bandel.

"Iya iya,  boss besar sangat cerewet" Keluh Aka.

"Hmm,  makan yang banyak"Mei mencubit hidung Aka.

........

Hokkaido.

Aka sedang memeriksa bangunan konstruksi untuk rancangan gedung yang perusahannya desain. Jadi kini Aka tengah berkeliling ditengah proses pembangunan.

"Hey kamu! "Suara bariton yang khas langsung membuat Aka berhenti dari langkahnya.

"Pakai helm kalau berada di area konstruksi,  berbahaya!"Seseorang mengenakan helm untuk Aka dari arah belakang.

Aroma itu,  suara itu,  nafas itu.

"Nayona........ "

"Maaf anda siapa? "

Tbc
Maaf typo

Double up.....





Red (season 3 Iblis Berbalut Luka) GxG (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang