"Hyung berikan bola itu padaku !!""Haechan-aa jangan disitu ! Pergilah ke sekitar ring !"
"Yaa tahan dia !!"
"Cepat berikan bola itu"
"Jangan biarkan dia lolos !!"
Dan lagi lapangan mereka menghidupkan lapangan basket dengan suara mereka. Semakin hari mereka semakin giat latihan karena tidak terasa pertandingan sudah sangat dekat.
"Yaaa latihan hari ini sudah cukup !!"
Teriak Taeyong hyung dari pinggir lapangan lalu semuanya berhenti bermain basket dan berkumpul didepan Taeyong.
"Terima kasih.. kalian sudah bekerja keras. Pulanglah dan istirahat.. kalian harus beristirahat dan mempersiapkan diri untuk besok" Kata Taeyong.
"Ahh jinjja.. tidak terasa besok kita sudah bertanding" kata Haechan.
Taeyong tersenyum dan menyuruh mereka segera mengemasi barang-barang mereka. Tanpa berfikir panjang mereka langsung melakukan apa yang diperintahkan Taeyong hyung.
"Hyung.. ini untukmu"
Saat Renjun berjalan untuk mengambil tasnya, tiba-tiba ada sebotol air mineral yang muncul di hadapannya. Dia menoleh kearah orang yang memegang botol itu. Jisung lah orangnya. Dia tersenyum saat Renjun menoleh kearahnya.
"Aku tau kau lelah setelah latihan. Maka ambil lah"
Jisung mendekatkan air mineral itu kepada Renjun.
"Gomawo.."
Renjun mengambil air mineral itu dan langsung meminumnya. Ternyata memang dia sangat kehausan. Hanya beberapa detik dia mampu menghabiskan setengah dari botol itu.
"Yaa Park Jisung.. kau tidak pernah memberikan sebotol air padaku.. ah aniyo aniyo. Jangankan sebotol air, segelas air pun tidak pernah" kata Chenle.
Chenle awalnya sedang merapikan seragam sekolahnya. Tapi dia melihat Jisung memberikan air mineral kepada Renjun. Maka dia datang mendekati Jisung dan Renjun.
"Kau mau ?"
Renjun memberikan botol itu kepada Chenle.
Chenle yang masih terbayang-bayang Renjun adalah sosok vampire, tentu saja dia ragu untuk mengambil air itu. Bahkan untuk mendekat saja dia masih takut.
"Wae... ambillah" kata Renjun
Chenle menggerakkan tangannya. Tapi tidak untuk mengambil botol itu. Jarinya mulai mendekati wajah Renjun dan membuat Renjun memundurkan kepalanya sedikit tapi Chenle tetap bisa menyentuh wajahnya. Chenle mengusap keringat yang ada di wajah Renjun.
"Hyung.. kau berkeringat.. itu artinya kau bukan vampire ?" Kata Chenle.
Renjun mengangkat alisnya. Ia tidak tau apa yang dibicarakan oleh Chenle dan kenapa ia menyebut vampire.
"Ahhh jinjja !! Bukankah aku sudah mengatakannnya !!" Teriak Chenle.
"Wae wae.. apa yang sebenarnya terjadi" sahut Renjun.
"Jadi hyung... selama ini Chenle menganggapmu adalah vampire karena kau jarang berbicara dengan orang lain. Dan juga kulitmu yang sangat putih itu, tatapanmu yang tajam. Sangat meyakinkannya kau adalah vampire. Aah padahal aku sudah memberitahunya berulang kali tapi dia tidak mau mendengarkanku" kata Jisung
"Ahh jinjja"
Renjun tertawa kecil. Sejak bertemu Renjun.. baru kali ini mereka melihat Renjun tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vaarwel | 7Dream ✓
Novela Juvenil[Fanfiction] ❝..There is a meeting ... There is a breakup..❞