🏀 Understanding

2.9K 402 35
                                    

"Huang Renjun..  bangunlah. Kau akan kesiangan"

Suara itu membangunkan Renjun yang masih tertidur lelap. Kalimat yang tak pernah didengarnya setelah sekian lama. Renjun pun bangkit dari tempat tidurnya dan melakukan kebiasaannya sehari-hari sebelum berangkat ke sekolah.

Setelah mandi dan memakai seragamnya, Renjun merapikan rambut blondenya.

"Huang Renjun... kenapa kau tampan sekali" kata Renjun.

Renjun menyisiri rambut blondenya dan memuji dirinya sendiri dari balik cermin. Saat sedang sendirian Renjun memang sering memuji dirinya sendiri.

Setelah selesai bersiap-siap, Renjun pun keluar dari kamarnya dan berjalan ke dapur untuk sarapan. Satu hal yang membuatnya bingung, sangat banyak makanan di meja makan. 'Siapa yang berulang tahun hari ini ?' Itulah hal pertama yang ada di pikiran Renjun saat melihat semua makanan ini. Disana sudah ada Irene yang duduk di kursi meja makan dan melihat kearahnya.

"Cepatlah kemari. Kau akan terlambat ke sekolah" Kata Irene.

Renjun pun duduk dan Irene mulai menata makanan di dalam piring Renjun.

"Apa kau akan pergi meninggalkanku lagi ?" Sahut Renjun.

"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu ?" Kata Irene.

"Aahhh tidak. Aku hanya merasa aneh. Mama tidak biasanya seperti ini"

"Apa salah jika mama hanya ingin melakukan apa yang dilakukan kebanyakan orang tua ? Membuatkan sarapan untuk anaknya"

Renjun terdiam sejenak.

"Aku tidak terbiasa dengan ini" kata Renjun

Renjun mulai memakan makanannya. Irene memperhatikan Renjun dengan rasa bersalah. Matanya mulai berkaca-kaca. Selama ini ia terlalu masa bodoh dengan Renjun.

"Mianhae" sahut Irene.

Irene mengusap pipi Renjun dan membuat Renjun berhenti makan.

"Aku sedang makan. Jangan ganggu aku" kata Renjun.

"Ah baiklah lanjutkan makanmu.. kau akan terlambat"

Setelah makan, Renjun segera menuju mobil. Disana sudah ada Doyoung yang menunggunya dan membukakan pintu untuknya. Irene juga ikut mengantarnya sampai ke mobil.

"Hyung..."

Sahut Renjun ditengah perjalanan

"Ya ?" Kata Doyoung

"Apa kau juga tau rahasia mama ?"

"A-ah bagaimana mungkin aku tau soal itu"

"Lalu kenapa kau mengatakan aku sudah dewasa jadi mama harus memberitahuku"

"Aku sama sepertimu. Aku juga penasaran. Jadi aku mengatakan itu. Lagu pula aku sudah muak melihat kalian berdua terus bertengkar"

"Hmm begitu"

.....

'Bukkkk'

Seseorang menepuk bahu Renjun dari belakang. Tapi Renjun sama sekali tidak berbalik karena ia tau siapa itu. Jeno, siapa lagi yang berani menyentuh Renjun selain Jeno.

"Apa kakimu sudah pulih ?" Tanya Renjun.

"Hmm sebenarnya belum, tapi aku tau kau tidak punya teman disekolah. Makanya aku datang ke sekolah hari ini" kata Jeno

Vaarwel | 7Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang