Menjauh

5K 513 72
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo








09okt18

Tubuh mungil jimin sudah menggigil di bayah guyuran hujan, sepertinya rencana kabur dadakan yg dilakukan jimin tidaklah berjalan mulus. Ia tak tahu jika di luar hujan lebat. Yg harus di lakukannya sekarang hanyalah pergi menenangkan diri tapi karena ia berlari begitu saja tanpa persiapan jadilah jimin bertemankan gemuruh dan rintik hujan.

Akhirnya ada taxi yg melintas di jalanan sepi itu, jimin melambaikan tangannya memberikan isyarat bahwa ia butuh tumpangan. Mengenaskan sekali, namja mungil itu hanya membawa tas kecil yg berisikan uang, obat dan ponsel.

Jungkook menatap jendela kamar Taehyung, setelah menangis mengungkapkan beban di hatinya istri kedua jungkook itu akhirnya tertidur lelap. Jungkook mengalihkan pandangannya pada Taehyung yg saat ini terlihat sembab

"Aku menyayangimu dan anak kita"

"Benarkah jungkook?"

"Iya aku menyayangi mu Tae, tapi sayangku hanya sebatas saudara"

"Maksudmu?"

"Aku tidak bisa memberikan ruang di hatiku untuk mu tae.. maaf kalau aku melukaimu. Aku hanya mencintai Jimin dan seluruh hati serta memori otakku hanya ada Jimin"

"Sakit sekali"

"Aku menyayangi Junhyung setulus hatiku tapi untuk mu aku hanya bisa memberikan tanggung jawab"

Jungkook mengingat kembali pembahasan beberapa saat lalu, ia sudah berusaha untuk tulus mengasihi Taehyung tapi hatinya menolak, ketika ia ingin memberikan sedikit rasa sayang kepada Taehyung melebihi tanggung jawab namun ia tak bisa karena sama saja ia menyakiti jimin. Hati kecilnya akan memberontak dan menyadarkannya jika jimin adalah segalanya bagi Jungkook.

Rasa bersalah akan Taehyung selalu menghantui jungkook, jika saja namja tersebut tidak terlibat dalam Rumah tangganya, jika saja orang tua jungkoon tidak menggunakan Taehyung sebagai jembatan yg di jadikan jalan untuk menyelamatkan Perusahaan Jeon mungkin semua kesialan ini tak akan menghampirinya.

Jungkook mengusap lembut rambut taehyung lalu mengecup kening istri keduanya itu.

"Maafkan aku taehyung... aku harus mencaru Jimin" Jungkook melangkahkan kaki untuk segera pergi dari kamar taehyung. Tapi langkahnya terhenti saat tangan Taehyung menari baju bagian belakangnya.

"Jangan pergi kook.. aku mohon sekali ini saja"

"Kau belum tidur?"

"Hiks jangan pergi, sekali ini saja tinggalah walau sebentar. Jangan membuatku membencimu dan berakhir dengan Junhyung yg menjadi pelampiasanku"

Air mata Taehyung berguguran, isak tangisnya memilukan. Jungkook benar-benar dalam kebingungan, disatu sisi Jimin pergi entah kemana. Disisi lain Taehyung seperti di ambang batas.

"Arraseo.. aku akan menemanimu. Lepaskan tanganmu, aku akan tinggal disini"

Taehyung melepaskan genggamannya pada baju jungkook. Sang dominan menggenggam tangan Taehyung untuk menenangkan istrinya.

[END] Menanti Sebuah Jawaban [MSJ] KookminxKookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang