Bertahan

4.4K 501 105
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo







03okt18

Jimin memandang langit malam yg tersajid indah di hadapannya saat ini, entah gemuruh apa yg menyapa hatinya sehingga ia merasakan kesepian meskipun sedang di temani ribuan bintang.

Sudah dua hari ini jimin tidur sendiri karena permintaan orang tuanya untuk merawat taehyung yg baru melahirkan dan susah melakukan segalanya sendiri. Jimin mengerti akan hal itu meskipun ia sudah mencoba ikhlas namun tetap saja hati kecilnya membangkang.

Usia kandungannya memasuki bulan kedua dan rasa mual yg dialami jimin kian sering hingga ia lemas, semua makanan yg ia paksakan masuk ke tubuhnya harus keluar kembali begitu setiap harinya.

Namja mungil yg sedikit merasakan kesepian itu mulai menginginkan sesuatu entah hasratnya sendiri atau memang ngidam seperti yg orang-orang bilang. Jimin mengusap permukaan perutnya, ia berfikir sejenak apakah ia harus mengambil liburan untuk dirinya sendiri? Jimin baru mampu berjalan dan sekarang ia harus menopang 2 badan di tubuh mungilnya.

Sudah pukul 11.20pm tapi mata sipit jimin tak kunjung tertutup, ia masih betah bermanja-manja dengan langit malam, kamar mereka di desaign khusus oleh jungkook sehingga bisa menatap langit luas baik di pagi hari ataupun malam hari.

"Baby lapar?" Jimin merasa jika janinnya memberontak

"Jjah, kita cari makanan"

"Mwo?? Tidak mau makanan rumah? Kau ingin apa baby?"

"Roti ikan? Arraseo, ahh appa mungkin kita tidak bisa mengganggunya"

"Baiklah eomma yg akan membelikannya untukmu"

Senyum simpul terpaut cantik di wajah kecil jimin, ia segera bangkit dari ranjang lalu memakai sweater hangat kesukannya. Jimin menuruni anak tangga, tak ada satupun kegiatan di lantai dasar. Lampu kamar taehyung masih menyala namun ia enggan untuk merasa penasaran, karena jika jimin melakukan itu maka yg tersakiti adalah dirinya sendiri.

Jimin mengendarai mobil mewahnya menjauhi kediaman keluarga Jeon, ia membelah jalanan malam dengan kecepatan sedang. Jimin menyusuri jalanan yg masih menjejalkan makanan ringan yg berjejer menggugah selera.

"Come baby, makanlah sepuasnyaa"

Jimin mendatangi setiap gerobak jajanan yg ia suka, lalu memesan sesuka hati dan duduk dengan tenang sambil menunggu pesananya datang. Jimin meraih ponsel genggamannya yg berada di dalam tas kecil.

Jimin kaget melihat layar ponselnya yg sudah tertera 20 panggilan tak terjawab dari suaminya. Jimin menekan tombol menghubungi jungkook menanyakan keperluan suami tampannya itu.

'Yaa!!!!! Kau dimana sayaaaaaangg'

'Astaga kau mengagetkan bayi kita bunny'

'Dimana kau sayang??'

'Berhenti bersikap berlebihan, aku hanya mencari beberapa jajanan di luar'

'Katakan kau dimana sayang, aku juga di luar ini'

'Jinjja? Aku di dekat taman'

[END] Menanti Sebuah Jawaban [MSJ] KookminxKookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang