aku Juga

4.3K 513 101
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo







27stb18

Jimin terbangun dari tidur lelapnya, ia meregangkan seluruh otot tubuh yg terasa kaku, selama 2 belakangan jimin mengikuti terapi dan hasilnya ia sudah mampu berjalan sedikit demi sedikit. Namja mungil itu tak lagi bergantung pada kursi roda, ataupun alat bantu lainnya.

Pagi ini jimin mencoba mencari keberadaan sang suami tanpa memanggil ataupun menyerukan nama jungkook agar namja tampan itu bergegas menuju ketempat istinya berada.

Mata sipit itu membidik semua ruangan yg ada di dalam rumah mewah teraebut, ia melirik jam dinding yg masih menunjukan pukul 06.20am, seharusnya sang suami belum berangkat kerja. Hingga akhirnya tujuan jimin terhenti di depan kamar taehyung.

Jimin membuka sedikit pintu kamar istri dari teman suaminya itu, kemarin pagi ia juga melihat jungkook keluar dari kamar taehyung dan sekarang jimin melihat lagi jika jungkook benar ada di kamar tersebut. Sebenarnya jimin tidak ingin tahu tapi kali ini dia sangat penasaran.

"Apa kata dokter?" Suara sang dominan terdengar cukup berat

"Mungkin minggu ini bayi kita akan lahir"

Bayi kita? Jimin mencoba menetralkan perasaannya mungkin yg ia dengar barusan keliru atau ia memang tidak mendengarkan dengan baik. Jimin mengusap dadanya yg semakin bedegup kencang.

"Apa dia sehat?"

"Aku tidak tahu kook"

"Kau memberikan nutrisi yg cukup? Jaga anak mu tae, kau tahu aku hanya mencintai jimin"

"Iya aku mengerti. Aku sudah melakukan yg terbaik untuk anak kita"

"Baguslah... maaf tae aku tidak bisa memberikan hatiku untukmu, tapi aku akan memberikan yg terbaik untuk anak di dalam kandunganmu"

"Bisa kau menyentuh perutku kook? Sekali saja. Anak kita menginginkan appanya dari bulan-bulan yg lalu. Aku sangat takut untuk sekedar menyapamu" taehyung menunduk

"Maaf" jungkook menggerakan tangannya menuju perut buncit taehyung. Tangan besar itu mengelus permukaan kulit perut taehyung. Jungkook berjongkok di hadapan taehyung yg sedang duduk di atas kursi.

Jungkook mendekatkan kepalanya menuju perut taehyung, ia mendengarkan pergerakan bayi di dalam perut istri keduanya lalu mengakhiri kegiatan tersebut dengan sebuah ciuman mesrah pada perut taehyung.

Air mata taehyung menetes karena tidak percaya jika jungkook melakukan hal itu kepada dirinya. Di luar kamar ada jimin yg sudah sesegukan menahan tangis, istri pertama tuan Jeon itu kembali menutup pintu kamar taehyung tanpa membuat suara.

Jimin kembali menuju kamarnya sebelum sang dominan tahu jika ia telah bangun tidur, setelah sampai di kamar, jimin segera bergegas menuju kamar mandi. Ia mencoba agar tidak di curagai karena matanya yg basah.

Jimin menghidupkan keran air lalu menangis sekencang mungkin. Sakit hanya itu yg saat ini terasa, jadi yg selama ini ia pikirkan jika taehyung adalah istri teman jungkook hanyalah sebuah kebohongan.

[END] Menanti Sebuah Jawaban [MSJ] KookminxKookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang